Tugujatim.id – Organisasi Kemasyarakatan atau Ormas didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan. Hal itu untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ormas di Indonesia memiliki berbagai macam latar belakang, mulai dari Ormas agama, kepemudaan, kedaerahan sampai nasional. Bahkan, beberapa Ormas di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan dan pasca kemerdekaan.
Keberadaan ormas di Indonesia dirasa penting karena bagian dari sejarah yang tak terpisahkan. Ada banyak sekali jumlah Ormas di Indonesia, namun ada beberapa yang boleh dibilang terbesar. Berikut ini ulasan 5 Ormas terbesar di Indonesia.
1. Nahdlatul Ulama (NU)
NU merupakan Ormas Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 91,2 juta tahun 2019. Didirikan pada tahun 1926 oleh KH Hasyim Asy’ary. NU adalah organisasi dengan tokoh-tokoh penebar optimisme kebangsaan. Mereka mengajarkan kedewasaan berbangsa dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada usia 95 tahun, Ormas Islam berlambang bola dunia ini kian mengokohkan kiprahnya dalam peran mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlihat begitu banyak lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi yang didirikan oleh NU.
Kemudian, melalui tokohnya di tingkat nasional maupun daerah, NU tak pernah lelah menyuarakan semangat nasionalisme dan toleransi. Itu yang dilakukan misalnya oleh KH Abdurrahman Wahid, KH Mustafa Bisri, dst.
NU pasang badan di garda depan dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme. Alasannya, konsekuensi penggunaan kata nahdlatul adalah kebangkitan yang telah terangkai sejak berabad-abad lalu.
2. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah ormas Islam terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 60 juta pada 2019. Berdiri di Yogyakarta pada 1912 oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah sangat aktif di bidang keagamaan, pendidikan, hingga sosial politik. Di bidang pendidikan kiprah Muhammadiyah tidak diragukan lagi dengan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan mulai dari pusat hingga daerah.
Sejak didirikan, Muhammadiyah mengadopsi platform reformis yang memadukan pendidikan agama dan sekuler. Terutama, sebagai cara untuk mempromosikan mobilitas muslim ke atas menuju komunitas ‘modern’ dan untuk memurnikan Islam Indonesia dari praktik sinkretis lokal. Muhammadiyah terus mendukung budaya lokal dan mempromosikan toleransi beragama di Indonesia.
3. Lembaga Dakwah Islam Indonesia
LDII didirikan oleh H Nur Hasan Ubaidilah sekitar tahun 1951 di Kediri, Jawa Timur. Sampai saat ini LDII berkembang di seluruh wilayah Indonesia dangn massa diperkirakan 14,5 juta. Awalnya bernama Islam Jama’ah, tetapi mulai tahun 1990an nama Islam Jama’ah berubah menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
LDII adalah organisasi sosial independen untuk studi dan penelitian tentang Alquran dan hadis. Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya LDII adalah meningkatkan harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat. Termasuk, berbangsa dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini untuk terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila yang diridai Allah.
4. Nahdlatul Wathan
Nahdlatul Wathan (NW) merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. NW didirikan pada 1953 oleh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Tujuan didirikannya Nahdlatul Wathan adalah agar lebih mudah dalam mengoordinasikan perkembangan madrasah-madrasah di Lombok, Nusa Tenggara Barat 26 Okt 2021.
Tahun 1952 tercatat sudah ada 66 madrasah yang didirikan oleh para alumnus NWDI dan NBDI. Supaya lebih mudah dalam mengoordinasikan madrasah-madrasah tersebut, tanggal 1 Maret 1953, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan organisasi Nahdlatul Wathan yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiah.