PASURUAN, Tugujatim.id – Arakan Ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi upacara umat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi 1944 Saka. Di Desa Baledono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, kemeriahan arakan Ogoh-Ogoh bukan hanya dirasakan oleh umat Hindu saja. Melainkan juga umat Islam dan Kristen yang turut bersama-sama membuat dan mengarak patung raksasa itu keliling desa.
Inilah wujud nyata kebersamaan antar umat beragama. Perbedaan agama bukanlah masalah. Justru perbedaan jadi perekat hubungan sosial di antara warga desa Beledono. Prosesi arakan Ogoh-ogoh bertujuan untuk menetralisir alam.
Membersihkan kehidupan manusia dari segala hal negatif yang ada. Menyucikan kembali hati dan jiwa umat Hindu untuk dapat meraih berkah dari Sang Hyang Widi Wase, Tuhan Semesta Alam.