MALANG, Tugujatim.id – Aryanto memiliki pengalaman tersendiri setelah beralih dari TV analog ke digital. Warga Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu merasa puas dengan kualitas gambar dan suara pada TV digital.
Ditemui di kediamannya di perumahan Permata Kencana Saxofon, Jalan Saxofon Kota Malang pada Jumat (3/6/2022), Aryanto menceritakan pengalamanya menggunkan TV digital selama enam bulan. Menurutnya, kualitas TV digital betul-betul bagus.
“Meskipun ada hujan dan angin kencang, TV digital tetap jernih gambarnya. Nggak ada semutnya sama sekali,” kata dia yakin.
Bahkan saking bersihnya kualitas gambar TV digital, pensiunan BUMN itu mengatakan jerawat para aktor dan aktris yang muncul di layar TV digital bisa kelihatan, padahal biasanya pada TV analog tidak demikian.
“Jerawat artisnya bisa kelihatan, kalau di TV analog karena agak buram tidak terlihat,” ujarnya.
Dia menyalakan televisi yang ada di ruang tamunya dan menunjukkan kualitas gambar serta suara pada TV digital tersebut. Pada beberapa channel yang dia tunjukkan memang gambarnya terlihat sangat bersih dan suaranya jelas.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Ari itu juga menceritakan awal mula menggunakan TV digital. Sekitar bulan Desember 2022 lalu, pihaknya mendengar adanya migrasi dari TV analog ke digital. Dan, tak lama lagi analog akan dimatikan sepenuhnya oleh pemerintah.
“Saya dengar itu dari iklan dan berita, kalau analog akan dimatikan. Akhinya saya beli STB,” kata dia.
Dia beli STB tidak jauh dari rumahnya seharga Rp 225 ribu. STB itu juga sudah bersertifikat Kominfo dengan tanda tulisan DVB T2, tulisan “Siap Digital”, dan gambar maskot Modi.
Setelah itu, dia memasangnya sendiri. Karena menurutnya sangat mudah dan siapapun bisa melakukannya sendiri. Dia pun menjelaskan cara memasang STB tersebut. Mula-mula antena yang biasanya disambung ke televisi analog dicabut dan digantikan atau disambungkan ke STB.
“Setelah antena masuk ke STB, ada tiga kabel berwarna kuning, merah dan putih. Nah, kabel itu dimasukkan ke TV disesuaikan dengan warnanya,” kata dia.
Setelah itu, lanjut Ari, diset pada STB dan juga diset pada TV. Maka TV akan melakukan scanning kanal sendiri, jika sudah beres berarti sudah selesai dan bisa ditonton. Senangnya lagi, kata Ari, TV digital ini meski kualitasnya sangat bagus tetapi tidak bayar alias gratis serta tidak perlumenggunakan kuota.
“Tak harus kuota, dan sepeserpun tak ada iuran. Hanya beli STB itu saja,” kata dia.
Terkait channel apa saja yang muncul di TV miliknya, dia mengatakan ada sebanyak 23 channel saat ini yang bisa ditonton. Baik channel lokal maupun nasional, tetapi memang lebih banyak channel nasional.
Untuk channel lokal di daerah Ari yang muncul adalah Gajayana TV, dan JTV, sementara BatuTV dan MalangTV belum bisa ditonton di TV digital.
“Bisa jadi TV lokal yang belum muncul ini, belum beralih ke digital. Tapi nanti pada akhirnya akan muncul juga,” turutnya.
Sementara channel nasional yang biasanya ditonton di TV analog sebagian besar sudah bisa ditonton di TV digital, walaupun ada beberapa yang belum muncul.
“Yang belum muncul di tempat saya adalah Net TV, TVOne dan ANTV. Saya tidak tahu kenapa, mungkin saja masih proses ke digital,” katanya.
Perlu diketahui bahwa pemerintah sedang menggalakkan migrasi dari TV analog ke TV digital atau biasa disebut Analog Switch Off (ASO). Dalam migrasi ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, melakukan ASO secara bertahap.
Tahap pertama sudah dilakukan pada 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, sementara tahap ketiga pada 2 November 2022.
Dengan program pemerintah ini, Ariyanto optimis bahwa program tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat terutama kualitas gambar televisi yang sangat baik.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim