PASURUAN, Tugujatim.id – Roadshow Workshop Literasi Digital Jawa Timur di Pasuruan yang diselenggarakan Tugujatim.id, ICT Watch, Relawan TIK, Portkesmas, APJII, Pandi, Suara.com, Siberkreasi dan Kementerian Kominfo RI memasuki hari kedua pada Jumat (29/07/2022). Di hari kedua, gelaran Talkshow & Workshop Pasuruan #MakinCakapDigital ini menghadirkan tiga pemateri berkompeten yang mengupas secara mendalam soal serba-serbi dinamika sosial di dunia digital. Mulai dari pemaparan strategi komunikasi publik melalui medsos, kiat-kiat melawan berita hoax atau bohong, hingga pentingnya literasi kesehatan di medsos.
Sesi pertama dibuka Kaprodi Teknik Informatika Universitas Yudharta Pasuruan Muhammad Imron Rosidi yang memaparkan data jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat drastis hingga 57 persen pada 2022. Dari total penduduk di Indonesia, sekitar 277,7 ribu di antaranya pengguna aktif internet, terutama di medsos.
“Dengan tingginya penggunaan internet, medsos bisa dimanfaatkan jadi sarana komunikasi publik, baik untuk kepentingan organisasi hingga meraup keuntungan dalam berbisnis,” ujarnya.
Also Read
Menurut Imron, agar bisa memaksimalkan penggunaan medsos sebagai kanal berkomunikasi dengan publik, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan. Pertama dengan menentukan sasaran dan tujuan dalam bermedia sosial. Selanjutnya memahami karakteristik target audiens, baik dari segi usia, demografi, hingga psikografi atau perilaku dan kebiasaan audiens. Selain itu, perlu strategi pengemasan konten agar bisa menarik secara visual, audio, dan copywriting atau tulisan.
“Terakhir dengan meningkatkan kemampuan pengguna di bidang teknologi. Harus ada kesinambungan antara brainware, software, dan hardware yang dipakai,” ungkapnya.
Di sisi lain, makin pesatnya perkembangan media sosial sebagai sarana komunikasi publik juga diiringi dampak negatif, yakni maraknya penyebaran berita hoax atau bohong.
Sementara itu, Program Manager Portkesmas dr Michael Pratama Santoso mengatakan, berdasarkan hasil survei, sebanyak 11,9 persen dari total pengguna internet di Indonesia merupakan penyebar berita hoax. Mirisnya lagi, konten bertema kesehatan menduduki peringkat kedua konten yang paling banyak bermuatan hoax setelah konten politik.
“Dampak hoax sangat besar, masyarakat jadi tidak tahu bagaimana pola hidup sehat yang benar hingga terlambatnya penanganan penyakit kronis karena informasi yang salah,” ungkapnya.
Karena itu, dr Michael mengimbau agar generasi muda benar-benar memanfaatkan media sosial dengan positif. Termasuk dengan menyajikan konten-konten berupa tips-tips kesehatan yang benar dengan mengambil sumber resmi dari institusi kesehatan yang berkompeten.
“Sumber resmi yang bisa dijadikan bahan konten bisa dari website Kementerian Kesehatan, website dari Center of Decease Control and Prevention (CDC), atau bisa juga dari WHO,” jelasnya.
Maraknya penyebaran hoax atau berita bohong di Indonesia, perlu disikapi serius dengan melakukan pencegahan sedini mungkin.
Sedangkan Program Officer Jawara Internet Sehat Defira Novianti Chrisandy menjelaskan strategi SMART untuk melawan hoax. Pertama sabar dan jangan mudah terpancing emosi untuk memercayai bahkan ikut menyebarkan berita bohong. Kedua, melek dan lebih cermat dalam melihat kredibilitas sumber berita. Ketiga, amati dan periksa kebenaran segala informasi, baik foto, video, dan tulisan sebelum dibagikan. Keempat, rem dan jangan sebarkan informasi yang belum yakin kebenarannya. Dan terakhir teliti dengan membaca informasi atau berita secara utuh mulai judul hingga isinya.
“Kalau ingin memastikan kebenaran berita bisa juga mengakses di layanan s.id/cekhoax. Di sana bisa juga bisa melapor kalau ada berita hoax,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim