Naskah Tonil Bung Karno Berjudul Chungking Jakarta akan Dipentaskan di Malang

Herlianto A

CatatanNews

Doni Kus Indarto, sutradara pementasan sandiwara tonil naskah Chungking Jakarta karya Bung Karno pada 30 Agustus 2022 mendatang.
Doni Kus Indarto, sutradara pementasan sandiwara tonil naskah Chungking Jakarta karya Bung Karno pada 30 Agustus 2022 mendatang. (Foto: Azmy/Tugu Malang)

Kiprah Bung Karno di Bidang Seni

MALANG, Tugujatim.id – Meski dikenal sebagai bapak proklamator alias pendiri bangsa, rupanya Ir Soekarno tidak hanya pandai dalam urusan politik. The Founding Father itu juga piawai di bidang seni, baik seni rupa, musik dan bahkan seni teater.

Sayangnya, selama ini pemikiran Bung Karno lebih banyak digali dari sisi politik dan kenegarawanannya. Sementara dari sisi keseniannya cukup jarang. Padahal Sang Putra Fajar menulis memproduksi 17 naskah sandiwara tonil selama masa pengasingannya di Ende (1934-1938) dan Bengkulu (1938-1942). Pada naskah-naskah itu juga tersirat ide-ide brilian Bung Karno.

Pada saat berada di Ende, Bung Karno bersama istrinya Inggit Garnasih terlibat langsung dalam pementasan tonilnya sebagai produser, sutradara hingga sebagai aktor. Pertunjukan teater ini juga menjadi media bagi Bung Karno untuk berjuang.

Kiprah Bung Karno dalam dunia sastra dan teater modern itulah yang menjadi bahasan utama dalam Diskusi Budaya yang digelar oleh DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Malang pada Rabu (24/8/2022) malam kemarin.

Hadir dalam diskusi itu beberapa narasumber, di antaranya Doni Kus Indarto (Seniman Teater), Assoc Prof Dr Morpin Josua Sembiring (Akademisi/Rektor Universitas Machung), Prof Dr Djoko Saryono (Sastrawan/Akademisi Guru Besar Fakultas Sastra UM Malang) dan Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari yang diwakili Ony Setiawan selaku Kepala BKN DPD PDIP Jatim.

Hasil diskusi itu sebagai awal penelusuran rekam jejak bapak bangsa itu di jalan kesenian, dalam hal ini dunia sastra dan teater. Jika dalam hasil risetnya nanti memenuhi sejumlah unsur, maka Bung Karno akan diusulkan menyandang status sebagai Bapak Teater Modern Indonesia.

Diskusi Budaya membincang Kiprah Bung Karno dalam dunia sastra dan teater modern yang digelar DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Malang pada Rabu (24/8/2022) malam kemarin.
Diskusi Budaya membincang Kiprah Bung Karno dalam dunia sastra dan teater modern yang digelar DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Malang pada Rabu (24/8/2022) malam kemarin. (Foto: Azmy/Tugu Malang)

”Namun dari hasil diskusi tadi masih harus banyak riset lagi. Mungkin lebih tepatnya Bung Karno bisa dibilang sebagai sosok pembaharu di masa embrio peralihan kesastraan teater modern,” ungkap Dimas Novip, Wakil Kabid Seni, Budaya dan Olahraga Repdem Kota Malang pada tugumalang.id.

Lepas dari itu, sambung Dimas, kiprah sejarah Bung Karno di jalan kesenian ini sangat menarik untuk dikulik. Repdem Malang Raya sendiri bahkan akan mereplikasi pertunjukan sandiwara (tonil) salah satu naskah Bung Karno pada 30 Agustus 2022 nanti.

Naskah Chungking Jakarta

Saat ini, pihaknya tengah menggodok pementasan drama reportoar naskah karya Bung Karno berjudul Chungking Jakarta. Ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri karena baru kali ini replikasi pertunjukan tonil di era Bung Karno kembali disajikan.

”Ini merupakan upaya kami merawat jejak pemikiran beliau. Kalau lewat buku-buku politiknya kan sudah banyak dibaca, tapi kalau lewat jalan seni masih banyak orang tidak tahu,” ujar Dimas.

Naskah Chungking Jakarta ini menjadi satu dari 17 naskah tonil Bung Karno selama masa pengasingan yang berhasil diselamatkan. Chungking Jakarta adalah naskah yang ditulis Bung Karno selama di Bengkulu.

Naskah ini bahkan juga pernah dipentaskan Bung Karno bersama kelompok sandiwara binaannya di Bengkulu bernama Monte Carlo. Naskah Chungking Jakarta ini sendiri menceritakan petualangan dua tokoh sentral Tian Kung Hoei dan Zakir Djohan.

Kedua tokoh sentral dalam cerita ini punya entitas suku yang berbeda. Tian Kung Hoi mewakili etnis tionghoa dan Zakir Djohan diperankan Bung Karno adalah etnis Jawa-Melayu. Naskah Chungking Jakarta ini juga sarat akan pesan terutama soal demokrasi dan kerjasama.

”Mereka berdua diceritakan bertugas mengantar uang senilai 8 ribu gulden (kini setara 90 miliar) untuk membantu RRC yang sedang diinvasi Jepang. Nah, apakah uang ini berhasil diantar atau tidak, silahkan nonton pertunjukannya nanti,” kata Dimas.

Pementasan repertoar tonil ini nanti disutradarai oleh pesohor teater, Dony Kus Indarto melibatkan kelompok teater yang ada di Malang beserta anggota Repdem hingga maestro musik klasik Sugik Arbanat.

Sebagai informasi, pementasan Tonil atau Teater dengan naskah Chungking Djakarta, disutradarai oleh seniman teater senior Doni Kus Indarto dan maestro musik klasik Ugik Arbanat bersama kelompok musik Soegeng Rawoeh.

Bentuk pertunjukan Toneel, berbeda dengan pertunjukan teater modern. Musik Toneel identik dengan musik gambus, dan pemusik berada di depan panggung, sementara untuk pergantian adegan menggunakan selambu besar tanpa lighting.

Pementasan Tonil dengan naskah Chungking Djakarta, akan dipentaskan pada pukul 18.00 WIB dengan durasi pertunjukan selama 90 menit secara gratis di Gedung Kesenian Gajayana, terbatas untuk 300 penonton.

Keahlian Bung Karno di bidang seni teater ini juga diakui oleh Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Prof Dr Djoko Saryono. Bung Karno dalam menulis naskah drama juga tidak asal-asalan saja. Ia rajin mengulik berbagai macam cabang ilmu.

“Tanpa referensi pengetahuah yang luas, akan sulit bagi seseorang untuk dalam menciptakan ide-ide kreatif, bahkan Bung Karno juga pernah melakukan i interpretasi film Franskenstein yang populer saat itu menjadi lakon Dr Sjaitan dan Koetkoetbi,” ucap Djoko.

Djoko juga menjelaskan bagaimana dalam naskah Rainbow, Bung Karno juga terlihat amat cerdas menggiring alur cerita berbau roman sejarah yang penuh semangat patriotik, meskipun dalam cerita tokoh sentral yang romantis berakhir dengan tragis atau ‘romantis membawa tragis’.

Semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang dibangun oleh Bung Karno terbaca jelas dalam naskah berjudul Chungking Djakarta yang menggambarkan semangat kesadaran nasionalisme bangsa Asia melawan bangsa kolonial.

 

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

 

 

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...