Peran RT maupun RW Lebih Vital di PPKM Mikro

Redaksi

News

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan peranan RT-RW dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (Foto: Feni Yusnia/Tugu Jatim)
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan peranan RT-RW dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (Foto: Feni Yusnia/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan tahap kedua memang berbeda. Selain perubahan jam malam, juga ada pembaruan lainnya.

“Alhamdulillah PPKM yang ketiga (mikro) ini agak longgar sedikit. Basic-nya adalah peran RT maupun RW menjadi sangat vital dalam memantau penyebaran Covid-19,” kata Wali Kota Malang Sutiaji Rabu (10/02/2021).

Hal itu karena peran pengawasan penyebaran Covid-19 ditekankan dari unit terkecil. Yakni, RT dan RW di semua kelurahan. Salah satunya dengan mendirikan posko yang ditempatkan di setiap kelurahan dan kecamatan di Kota Malang.

Menurut Sutiaji, posko itu sejatinya sudah dibentuk sejak lama. Namun, kini lebih disiplin dengan membentuk tim Satgas Gugus Covid-19 yang apabila posko tingkat kecamatan akan diketuai  camat dan untuk posko kelurahan diketuai oleh lurah.

“Tugasnya Pak RT/RW, 24 jam harus memantau pergerakan warganya. Mobilitas orang baru dipantau, misal ini harus lapor. Kalau ada batuk-batuk (gejala Covid-19) disarankan segera ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan lain-lainnya,” jelasnya.

Meski secara formal, PPKM mikro ini dilaksanakan hingga 22 Februari 2021. Namun, Sutiaji melanjutkan, pada dasarnya peran RT-RW ini dibutuhkan dalam waktu yang tidak terbatas.

“Peran RT-RW ini basic-nya bukan dibatasi per minggu. Tapi, sampai Covid-19 ini selesai dan disiplin masyarakat sudah terbangun dengan baik,” tegasnya.

Karena itu, pria berkacamata ini juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan penerapan 6M. Yakni, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumuman, dan menjaga imun.

“Karena pengalaman saya 5M pertama sudah dijalankan, tapi karena tidak bisa menjaga imun, makan tidak tertib, tenaga diforsir, kami tidak tahu bahwa akhirnya keluarga bisa terpapar Covid-19. Itu (menjaga imun) yang terpenting,” tandasnya. (fen/ln)

Popular Post

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...

Anak juragan gabah.

Isi Bensin di SPBU, Uang Anak Juragan Gabah di Pasuruan Senilai Rp90 Juta Raib Dicuri Maling

Dwi Linda

PASURUAN, Tugujatim.id – Seorang pemuda anak juragan gabah di Pasuruan, Jawa Timur, diduga menjadi korban pencurian saat mengantre isi bensin ...

Ketua DPRD Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang Temui Massa Aksi, Respons 11 Poin Aspirasi Ratusan Mahasiswa

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani merespons langsung aspirasi maupun tuntutan ratusan mahasiswa. Hal itu menyusul ratusan ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...