MALANG, Tugujatim.id – Ribuan Aremania kembali melakukan aksi menuntut keadilan atas meninggalnya 135 korban tragedi Kanjuruhan, terpusat di Alun-alun Tugu Kota Malang, pada Kamis (27/10/2022), mulai pukul 11.00 WIB.
Mereka membawa keranda dan boneka pocong. Juga membentangkan spanduk dan poster tuntutan. Sementara orator menggemakan beberapa tuntutan, yakni menuntut aparat penegak hukum untuk memproses enam tersangka tragedi Kanjuruhan seadil-adilnya.
“Kemudian menuntut pertanggungjawaban moral seluruh pengurus PSSI untuk mundur dari jabatan. PSSI harus merevisi regulasi keamanan dan keselamatan penyelenggaraan liga di Indonesia sesuai statuta FIFA dan merevolusi sepakbola nasional,” ucapnya.

Selain itu, Aremania juga menuntut transparasi aparat kepolisian terkait pengusutan tragedi Kanjuruhan. Mereka juga menuntut adanya rekonstruksi ulang tragedi Kanjuruhan sesuai fakta. Hingga menuntut Badan Intelijen Negara (BIN) merilis kandungan zat dalam gas air mata kedaluwarsa yang digunakan saat tragedi Kanjuruhan.
“Aremania akan terus melakukan aksi jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi,” tegasnya.
Meski sejumlah tuntutan digemakan orator dengan menggebu-gebu, peserta aksi nampak tenang dalam satu komando. Bahkan, mereka juga melakukan aksi diam beberapa menit saat menanti kedatangan Wali Kota Malang, Sutiaji, yang diminta menemui massa aksi.

Tak lama berselang, Sutiaji menemui para Aremania. Dia mengaku kecewa pada tragedi Kanjuruhan yang kini memunculkan stigma Malang tidak kondusif.
“Saya mengapresiasi Aremania yang tak membuat kisruh bahkan kekacauan. Hampir 40 hari saudara-saudara kita telah meninggal dunia dan banyak yang luka. Tapi respon dari Aremania tidak pernah membuat onar atau kekacauan sama sekali,” pujinya.
Dia mengatakan, beberapa aksi yang dilangsungkan Aremania tanpa kerusuhan menunjukan bahwa Aremania menjunjung tinggi kondusifitas. “Inilah Malang yang benar-benar cinta damai. Tunjukkan pada dunia bahwa Malang kondusif. Terima kasih Aremania, aksi hari ini tertib dan damai. Yakinlah kejahatan akan hancur oleh kekuasaan Tuhan,” ucapnya.

“Siapapun yang berbuat kejahatan di bumi Arema pasti akan dihancurkan Tuhan. 135 nyawa tentu juga menuntut keadilan. Maka kami akan meneruskan tuntutan aksi ini ke pihak-pihak terkait di pusat,” pungkasnya.
Sekitar pukul 13.00 WIB, massa mulai membubarkan diri dengan tenang. Hingga usai, aksi itu terpantau tanpa pengamanan pihak kepolisian berseragam. Hanya tampak sejumlah petugas Satpol PP Kota Malang mengawal dari balik gerbang Balai Kota Malang.
Aksi Aremania tanpa pengawalan pihak kepolisian ini juga terjadi di aksi sebelumnya, pada Kamis (20/10/2022) lalu.