MALANG, Tugujatim.id – Prestasi gemilang tengah ditorehkan Afkar Duwera Rizky Gyza, atlet muda olahraga bela diri karate asal Kota Malang. Dia sukses merebut medali emas di ajang Kejurprov Karate INKAI tingkat Jatim yang digelar pada 17-19 Desember 2021. Bahkan, dia meraih juara I untuk kategori Kata Beregu Pemula Putra. Seperti apa perjuangan Afkar Duwera dalam ajang tersebut?
Prestasi yang telah ditorehkan bocah berusia 13 tahun ini membuatnya didapuk untuk mewakili Jatim bertanding di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate INKAI pada 2022. Afkar, sapaan akrabnya, sebelumnya telah memborong 3 medali emas di ajang Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) tingkat SMP se-Kota Malang pada Maret 2021. Selain itu, dia juga meraih 2 medali emas sekaligus pada November 2021 di Piala Ketua INKAI Championship di Pasuruan.
”Tentu saya sangat lega sekali dan bangga. Latihan ekstra keras selama 3 bulan terakhir yang saya jalani akhirnya terbayar lunas,” ujar Afkar Duwera pada tugumalang.id, partner tugujatim.id, pada Selasa (28/12/2021).
Perjuangannya meraih medali emas di Kejurprov INKAI ini tentu tak mudah. Dia sempat ragu saat merasakan atmosfer di GOR Tawangalun Banyuwangi. Dia mengaku sempat merasa capek karena tenaganya habis saat perjalanan menuju venue.
”Saya perjalanan ke Banyuwangi itu 7 jam. Besoknya langsung tanding, tentu capek sekali. Belum lagi ngerasain hawa panasnya Banyuwangi. Waktu itu saya sempat ragu bisa menang atau tidak,” kisah putra bungsu Kepala OJK Sugiarto Kasmuri ini.
Beruntung, keluarganya terus mendukung. Bahkan, mereka ikut mendukung Afkar Duwera ke Banyuwangi secara langsung. Salah satunya kakeknya bernama Surya Burhanudin, tokoh inspirator dan motivator pendidikan tinggi Indonesia itu. Dukungan itulah yang akhirnya membuat dia optimitis bangkit untuk berjuang.
”Gak nyangka ternyata malah menang, dapat medali emas. Saya bangga sekali,” kata bocah dengan tinggi 173 sentimeter ini.
Pertandingan Selanjutnya di Kejurnas Karate INKAI Nasional Mewakili Kota Malang
Setelah mengukir prestasi di bidang karate, Afkar tak cepat berpuas diri. Sebab, kini dia masih harus mempersiapkan diri untuk tampil di level selanjutnya, yaitu di Kejurnas Karate INKAI mewakili Jatim, khususnya Kota Malang. Berbekal pengalaman dan jam terbang yang tinggi, atlet karateka INKAI Kota Malang ini optimistis lolos ke tingkat nasional.
Sederet prestasi dia raih dengan gemilang. Mulai dari Juara 3 Kumite Kejurda INKAI Jakarta Selatan, Juara 3 Kumite Kejurprov INKAI Jakarta, Juara 3 Kumite Kejurnas INKAI 2018 di Banjarmasin, dan Juara 1 Kumite serta Juara 1 Kata Beregu Piala Gubernur Provinsi DKI di Kejurprov INKAI 2019.
Saat usia 10 tahun, Afkar berhasil meraih medali emas Juara Kumite di Milo Malaysia International Open Karate Championship Kuala Lumpur pada Juli 2018. Selain itu, dia juga meraih medali emas Juara Kumite di Silent Knight Malaysia International Open Karate Championship di Kuala Lumpur pada Februari 2019.
Bahkan, medali emas kembali dia gondol sebagai Juara Kumite di ajang Milo Malaysia International Open Karate Championship Kuala Lumpur pada Juli 2019, juga meraih medali perak untuk Katagori Kata.
Hingga di usia 11 tahun, Afkar berhasil meraih sabuk hitam karate sebagai penyandang predikat DAN 1 INKAI (Institut Karate Indonesia), yang juga secara bersamaan meraih predikat sebagai Peserta Ujian DAN 1 Terbaik Putra.
”Dari giatnya latihan selama ini, saya optimistis insyaa Allah bisa lolos ke tingkat nasional. Semoga bisa mendapat kesempatan mewakili Indonesia di tingkat internasional. Membawa harum nama Kota Malang,” harapnya.
Tentunya, apa yang diperoleh Afkar ini tak lepas dari dukungan penuh oleh sang kakek, Surya Burhanudin, yang terus mendampingi dan memotivasi cucunya tersebut untuk tetap tangguh dalam menggapai mimpinya. Surya yang juga sempat mengenyam pendidikan karate ini mengaku perjuangan untuk menjadi atlet karateka tidaklah mudah.
Dia mengatakan, semua itu perlu kesabaran, ketelatenan, ketangguhan, dan mental juara.
”Semua itu bisa didapatkan dengan giat berlatih dan disiplin diri. Seorang atlet yang baik adalah atlet yang bisa mengalahkan dirinya sendiri,” tutur Surya.
Dia berharap, prestasi gemilang cucunya ini bisa melecut generasi muda lain untuk berprestasi dan meraih mimpinya masing-masing.
”Tidak ada yang tak mungkin, selama kita mau, niat, ikhlas, dan berjuang,” ujarnya.