BOJONEGORO, Tugujatim.id – Masih soal kebakaran rumah dan kandang sapi yang terjadi Senin malam (01/02/2021) di Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kerugian hingga Rp 638 juta.
Kebakaran ini salah satunya menimpa Lilik Kurniawati, 29, warga Dusun Wadang, RT 11, RW 04, Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, yang harus menanggung kerugian sebesar Rp 613 juta.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro Achmad Gunawan mengatakan penyebab terjadinya kebakaran tersebut bermula dari jerami atau bediang yang dibakar untuk menghangatkan dan melindungi sapi dari serangga. Kemudian penghuni rumah (Lilik, red) menghadiri tahlil di tetangga desa.
“Jadi, penyebabnya pemilik rumah (Lilik) ikut kegiatan tahlil di desa sebelah. Padahal, dia membakar jerami untuk ternaknya. Karena pemilik rumah merasa akan keluar lama, jeraminya ditambah. Tapi, karena tidak ada yang mengawasi, api dari jerami itu merembet ke seluruh rumah,” ujar Gunawan saat ditemui Tugu Jatim Selasa (02/02/2021).
Akibat kebakaran tersebut, Gunawan mengatakan, ada 3 rumah yang terbuat dari kayu jati dan 1 kandang sapi milik Lilik hangus tanpa tersisa. Namun beruntung, tetangga yang merupakan saksi mata kejadian itu bisa menyelamatkan sapi yang berada di kandang.
“Kerugian cukup besar karena rumahnya dari kayu jati, jadi semua ludes terbakar. Tapi, untungnya saksi mata bisa menyelamatkan sapi yang ada di dalamnya,” jelasnya.
Akibat jarak rumah yang berdekatan, selain rumah dan kandang milik Lilik yang terbakar, kejadian tersebut juga menghanguskan kandang milik tetangganya, Rasmin, 50. Beruntung, sapi yang berada di dalamnya bisa terselamatkan.
Sebagai upaya mencegah rembetan api lebih luas, Rasmin dibantu warga merobohkan kandang sapi miliknya. Dia pun mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.
“Untuk mencegah perambatan api, warga desa membantu merobohkan kandang sapi milik Rasmin. Itu juga kesepakatan dari Rasmin sendiri. Akhirnya terselamatkan rumah-rumah di sampingnya karena ada tindakan penyekatan supaya tidak ada korban yang lebih banyak,” ungkap Gunawan.
Dia melanjutkan, dalam penanganan kebakaran tersebut, dinas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan menuju ke tempat lokasi karena jalan yang sempit dan relatif rusak.
“Untuk penanganannya sendiri itu sempat terhalang karena medannya sulit. Jalanannya relatif rusak dan sempit, sedangkan kami mengerahkan 6 unit damkar karena skalanya besar,” ujarnya. (Mila Arinda/ln)