SURABAYA, Tugujatim.id – Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai capres dan cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (2/9/2023).
Hotel Majapahit dipilih sebagai lokasi deklarasi karena memiliki alasan khusus. Sebab, lokasi yang dulu bernama Hotel Yamato ini merupakan lokasi perobekan bendera merah putih sebagai bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali kemerdekaan. Apalagi, peristiwa tersebut terjadi pada 78 tahun silam, tepat di September 1945.
Sehingga, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh bersama Anies Baswedan menilai bahwa lokasi ini sebagai representatif nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam membangun kemajuan negara.
Namun, terlepas dari itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP NasDem, Effendy Choirie mengungkapkan alasan khusus dari segi strategi perpolitikan. Menurutnya, Jawa Timur merupakan lumbung suara bagi NasDem dan PKB. “Saya kira iya (menaikkan suara) karena itu salah satunya. Kan Nasdem besar (suara) di Jawa Timur,” katanya, pada Sabtu (2/9/2023).
Kemudian, Gus Coy sapaannya, mengatakan bahwa Jawa Timur merupakan lumbung suara bagi Partai NasDem dan PKB, sehingga akan lebih strategis untuk meraih kemenangan dalam kontestasi politik 2024 mendatang. “Yang mungkin ada dampak untuk menaikkan elektabilitas. Kita berharap ada coat-tail effect, tapi yang lebih penting adalah kita sudah punya pasangan calon presiden dan wakil presiden,” ucapnya.
Menggandeng Cak Imin yang sekarang juga menjadi Ketua Umum PKB menunjukkan bahwa tak hanya NasDem, PKB juga memiliki basis yang cukup kuat di Jawa Timur.
“Partai harus kerja keras untuk dapat suara, untuk dapat kursi, untuk dapat kemenangan,” jelasnya.
Mengutip dari Badan Pusat Statistik, NasDem pada 2019 menduduki peringkat kelima dengan suara 12,66 juta orang atau 9,92 persen secara nasional. Dalam sebarannya, NasDem memiliki suara di Pileg 2019 sebesar 2,19 juta orang.
Sementara itu, PKB di Pemilu 2019 juga menjadi rujukan masyarakat. Di mana suara di Jatim menjadi terkuat dengan angka 4,19 juta orang. Sedangkan, grafik nasional memiliki 13,57 suara.
Terkait tidak hadirnya PKS sebagai salah satu partai yang berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), kata Gus Coy merupakan hal teknis. “Nggak ada masalah, itu soal teknis aja,” ucapnya.
Baginya, yang lebih penting bahwa hingga saat ini PKS masih berkomitmen dengan dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai capres. “Kan dia (PKS) sudah menyatakan bahwa tetap mendukung Mas Anies. Nggak datang insyallah urusan teknis saja,” tandas mantan kader PKB tersebut.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti