Tugujatim.id – Hacker Bjorka sedang ramai diperbincangkan di jagad media sosial, terutama Twitter. Bjorka diduga merupakan hacker yang pernah meretas situs-situs di Indonesia sejak dua tahun lalu. Dia meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bahkan, Bjorka juga mengklaim telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut keterangan dari berbagai sumber, Hacker Bjorka ini belum diketahui secara pasti dan dari negara mana sebenarnya ia berasal. Tetapi berdasarkan keterangan dari akun Twitter yang diduga miliknya yakni @bjorkanism, ia menyematkan sebuah lokasi di Warsaw, Poland.
Bjorka mengaku memiliki dan memperjualbelikan data-data penting seperti data IndiHome, registrasi SIM card prabayar, hingga melakukan doxing terhadap Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI, Johnny G Plate dan otak pembunuh aktivis HAM Munir.
Tak hanya meretas, hacker satu ini tak henti-hentinya meledek pemerintah Indonesia. Yang terbaru, dia mengejek cara pemerintah mencari peretas tersebut melalui mesin pencarian internet Google.
“Indonesian gov right now (Pemerintah Indonesia saat ini),” cuit Bjorka di akun Twitter miliknya sambil memperlihatkan laman Google yang berisikan pencarian keberadaan Bjorka, pada Minggu (11/9/2022).
Sebelum itu, Bjorka kerap meledek pemerintah seperti membalas himbauan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar tidak menyerang yang kemudian Bjorka balas meledek Kominfo. Ia juga menantang agar dirinya digerebek Pemerintah Indonesia atas apa yang sudah dilakukannya.
Hacker Bjorka melalui akun twitternya @bjorkanism pada Sabtu malam (10/9/2022) mengungkapkan alasan kenapa dirinya melakukan peretasan data Menkominfo. Karena pada intinya, pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti.
“The supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people (pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. karena mereka hanyalah orang-orang bodoh),” tulis Bjorka dalam akun twitternya itu.
Kelakuan Bjorka tentu saja membuat pemerintah jadi geram bahkan ketar-ketir karena seluruh data penting sudah dilihat publik. Berbeda dengan pemerintah, netizen Indonesia malah memiliki respon yang berbeda pada Bjorka.
Di media sosial Twitter, banyak warga Indonesia yang meminta bantuan pada Bjorka untuk meretas dokumen penting tentang beberapa kasus yang belum memiliki kejelasan yang pasti. Namun sekarang, akun Twitter hacker Bjorka @bjorkanism hilang usai kena suspend Twitter.