Amalan dan Waktu Pelaksanaan Puasa Sunah Ayyamul Bidh Bulan Rajab 2023

puasa tugu jatim
Ilustrasi amalan ibadah bulan Rajab. Foto: Pixabay

Tugujatim.id – Bagi umat Islam, salah satu amalan yang tidak kalah penting saat memasuki bulan Rajab ialah puasa sunah Ayyamul Bidh. Maka dari itu, perlu ada wawasan mengenai amalan tersebut agar segenap muslim-muslimah dapat menjalankan secara optimal dan mendapat hasil yang memuaskan.

Pada dasarnya, puasa sunah Ayyamul Bidh bisa dipahami sebagai puasa tiga hari di tengah bulan yang keutamaannya bagai berpuasa sepanjang tahun.

Dihimpun dari Muhammadiyah.or.id, ketentuan puasa sunah tersebut juga didasarkan oleh hadis Abu Qatadah al-Ansary yang meruntut dari sabda Rasulullah SAW: “puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa sepanjang masa,” (Hadis Riwayat Ibnu Khuzaimah).

Adapun ibadah puasa sunah Ayyamul Bidh juga merupakan kesatuan wasiat dari Rasulullah SAW selain anjuran pelaksanaan salat dua rakaat saat duha dan witir. Amanat tersebut tentunya bersifat universal dan harus diamalkan oleh segenap umat Islam di seluruh dunia. Meski durasi pelaksanaan Ayyamul Bidh dikatakan pendek pada tiap bulan, kemuliaan dan berkah yang mengitarinya berperan penting dalam simbol kekhusyukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pengamalan puasa sunah Ayyamul Bidh pada bulan Rajab 2023 berkutat di awal Februari. Jadwal untuk melaksanakannya yakni pada 13, 14, dan 15 Rajab 1444 H yang bertepatan dengan tanggal 4, 5, serta 6 Februari 2023. Tentu adanya pakem penjadwalan seperti itu memudahkan umat Islam untuk lebih disiplin berikhtiar mencari amalan, terutama di bulan Rajab.

Teruntuk umat Islam yang ingin menjalankan puasa sunah tersebut, dapat mengucapkan niat yang mudah dihafal sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ayyamul bidh sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa (sunah) Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala.

Bulan Rajab juga menyimpan peristiwa yang abadi bagi agama Islam. Fenomena tersebut ialah adanya agenda Isra’ Miraj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan perjalanan suci dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha untuk selanjutnya menuju ke langit ketujuh guna bertemu Allah SWT di Arsy.

Dari perihal tersebut, muncul juga ketetapan untuk melaksanakan ibadah solat wajib lima waktu bagi seluruh umat Islam di dunia.