MALANG, Tugujatim.id – Dugaan eksploitasi anak tengah marak di Kota Malang, Jawa Timur. Hampir setiap hari, di beberapa sudut jalan protokol Kota Malang, dijumpai anak-anak berjualan kue.
Selama Agustus 2023 saja, Satpol PP Kota Malang menemukan dan menindak lima anak yang berjualan kue di jalanan. Lima anak tersebut masih di bawah umur dan kedapatan berjualan di pinggir Jalan Besar Ijen. Saat itu, Satpol PP Kota Malang tengah melakukan operasi pada 6 dan 20 Agustus 2023.
Kabid Trantibum Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya tak memungkiri ada dugaan eksploitasi anak.
Bahkan, Rahmat mengatakan peran orang tua sangat kuat terhadap anak-anak yang kedapatan berjualan kue hingga malam hari itu. “Anak-anak itu sepengetahuan orangtuanya dan bukan dikoordinir. Jadi yang selama ini kami amankan, pengakuan anak-anak itu orangtuanya yang menyuruh,” ucapnya, pada Selasa (5/9/2023).
Dikatakan, faktor ekonomi keluarga menjadi alasan anak-anak tersebut berjualan di jalanan hingga larut malam. Mereka rata-rata beralasan untuk menambah uang jajan. “Kebanyakan alasannya karena faktor ekonomi,” ucapnya.
Kata dia, Satpol PP Kota Malang telah berulangkali menindak anak-anak yang melakukan praktek mencari belas kasihan dengan berjualan itu. Namun seringkali, usai ditindak, nyatanya mereka tak jera dan kembali berjualan lagi.
“Kami satpol sudah seringkali menindak, bolak balik nangkep balik lagi. Kadang-kadang ada satu kampung yang kerjaanya gitu itu, minta-minta, pengamen, dan jualan kayak gitu. Ini yang harus dicari akar permasalahannya,” bebernya.
Sampai saat ini, Satpol PP Kota Malang telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kota Malang untuk mengedukasi agar tidak terjadi lagi praktek seperti itu.
Jika masih pertama tertangkap, maka akan diarahkan dan diberi edukasi agar tidak mengulangi lagi dan juga menandatangani surat pernyataan agar tak mengulangi lagi. Lalu mereka dikembalikan ke orang tuanya.
“Kalau ketangkap kedua kalinya, maka akan dilakukan rehabilitasi atau pembinaan di dinsos,” tandasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti