TUBAN, Tugujatim.id – Puncak elnino diprediksi bakal terjadi pada Agustus-September 2023. Di mana banyak dampak yang ditimbulkan oleh fenomena alam ini, seperti curah iklim global yang ujungnya mengakibatkan krisis pangan.
Berbagai belahan dunia mengantisipasi fenomena ini, pun juga Indonesia. Dengan menjaga ketahanan pangan hingga inflasi harga.
Bahkan Presiden RI, Joko Widodo saat lawatan kerja di Malang, Jawa Timur, meminta pada daerah memperbanyak pasar murah. Hal tersebut untuk menjaga inflasi harga pangan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya menjelaskan bahwa pasar murah dampaknya hanya sesaat saja. Yang terpenting adalah menjaga produksi semua tanaman pangan agar bisa mencukupi kebutuhan masyarakat saat masa elnino.
“Mas Bupati (Aditya Halindra Faridzky) sudah paham terkait itu. Dinas pertanian sudah sering menggelarnya. Kita baru satu kali,” ucap Agus.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban ini menyampaikan, dibutuhkan menejemen yang bagus dalam menjaga inflasi.
“Sementara untuk pasar murah itu salah satu upaya sesaat, biar tidak terjadi kepanikan di masyarakat, dengan pembatasan pembelian,” jelasnya.
“Kita memperkuat produksi semua komoditas pangan. Harapannya bisa memperkuat ketahanan pangannya. Jadi jika terjadi elnino, kita sudah siap,” pungkasnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti