MALANG, Tugujatim.id – Komunitas Averroes terus menggulirkan rencana tindak lanjut (RTL) program pemberdayaan perempuan bernama “Women Economic Development Academy (Weda)”, di Laboratorium Komputer STIE Malangkucecwara (ABM), Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat (20/1/2023).
Fasilitator Lapang Program Weda, Alfiatus Sholehah menuturkan bahwa kegiatan itu berfokus pada praktik penyusunan laporan keuangan. Maka dari itu, pelatihan yang diikuti belasan pelaku UMKM ini juga melibatkan beberapa dosen STIE Malangkucecwara sebagai pendamping.
“Ini merupakan lanjutan dari RTL penyusunan laporan keuangan pertama. Pertama, kita libatkan dua dosen dan 15 mahasiswa akutansi (ABM). Masing-masing peserta didampingi satu orang mahasiswa,” jelasnya.

Karena tingginya antusiasme peserta belajar penyusunan laporan keuangan, maka Averroes kembali menggelar RTL untuk kedua kalinya terkait hal serupa. “Kemarin masih banyak yang kocar-kacir (laporan keuangan). Lalu di sini, oleh dosen dibantu membenahi laporan keuangannya agar berbentuk excel. Jadi kali ini, diperdalam lagi (praktiknya),” sambung Fifi, sapaan akrabnya.
Sedikitnya, ada 16 pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan. Mereka berasal dari Kota Malang dan Kota Batu. Di mana masing-masing kecamatan terdiri dari dua hingga tiga orang peserta. “Mayoritas peserta, mereka memiliki usaha di bidang makanan dan minuman. Meskipun ada yang kerajinan dan sebagainya,” terang dia.
Sejauh ini, lanjut Fifi, animo peserta untuk mengikuti pendampingan dan pelatihan Weda terus berkembang. Kini, semua pelaku usaha yang terlibat dalam program itu sudah memiliki legalitas usaha. Mereka juga kian mahir mengoptimalkan patform e-commerce untuk memasarkan produk. “Dalam pendampingan laporan pencatatan keuangan, sekitar 50 persen sudah semakin baik,” ujarnya.
Ia berharap rangkaian program pendampingan Weda mampu berdampak pada pelaku usaha. Tidak hanya untuk publikasi pemasaran, namun juga mempermudah akses permodalan agar UMKM di Malang Raya dapat naik kelas.
“Apa yang dilakukan Averroes terkait forum besar pendampingan yang basisnya dilakukan per kecamatan ini diharapkan dapat terus berjalan. Walaupun rangkaian ini selesai nanti, pelaku usaha ini tetap bisa survive dan terus berkembang,” tandasnya.(ads)