MALANG, Tugujatim.id – Gigih dalam menjalankan bisnis, membuat dua bersaudara ini mampu membawa Bakso Sritikah menembus pasar global. Bermodalkan Rp120 ribu, Eko Susanto bersama saudaranya Dwi Rizki berhasil membuka usaha bernama “Bakso Sritikah” hingga memiliki 27 karyawan.
“Dulu mulai usaha dengan modal Rp120 ribu untuk adonan bakso dibantu dengan saudara. Sebelum jualan bakso, saya sempat terlilit utang sampai miliaran rupiah. Bersyukur, saat ini pelan-pelan sudah berangsur pulih,” ujar Eko.
Dua bersaudara ini merintis usaha bersama sejak 2017. Mereka mengalami jatuh bangun bersama, kini kuliner legendaris itu bahkan sudah diekspor sampai ke Hongkong berkali-kali dengan kemasan frozen.
Adapun, satu kemasan frozen berisi pentol khas Malang, kaldu, brambang goreng, mie kering, hingga saos.
Eko menjelaskan, Bakso Sritikah sudah melewati perizinan lengkap hingga BPOM sehingga aman dikirim ke mana pun. Padahal, dulunya Bakso Sritikah dijual melalui media sosial, kemudian diantarkan dari rumah ke rumah.
“Untuk saat ini yang frozen paling jauh kami kirim ke Hongkong. Alasan jualan bakso karena dulu nggak punya uang, mikirnya kalau misal ada sisanya (bakso) dimakan atau dimasak,” tuturnya.
Eko menambahkan, Bakso Sritikah diambil dari nama ibu atau orang tua Eko Susanto bertujuan mencari rida. Hingga kini, Bakso Sritikah memiliki pabrik pembuat bakso frozen sendiri beromzet jutaan rupiah.
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati