TUBAN, Tugujatim.id – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo kembali melanda Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 2025. Air banjir Bengawan Solo yang terus naik sejak Rabu sore (26/02/2025) menggenangi rumah warga, jalan, hingga persawahan. Tahun ini, derasnya arus yang memasuki permukiman warga disebut lebih parah dibanding banjir sebelumnya.
Berdasarkan pantauan Tugu Jatim di lapangan, ketinggian air banjir Bengawan Solo yang mencapai 70-80 cm membuat warga harus sigap menyelamatkan barang-barang mereka. Sementara yang lain bertahan di dalam rumah dengan kondisi seadanya.
Baca Juga: Video Viral Aspal Mengelupas Akibat Banjir Kali Kening, Pemkab Tuban Bungkam
Ningrum, 25, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, menjadi salah satu korban banjir Bengawan Solo tahunan ini. Ningrum mengungkapkan, air mulai masuk ke rumahnya saat sore hari dan terus meninggi hingga Kamis dini hari (27/02/2025).
“Kalau tahun kemarin pas awal puasa, tahun ini juga mirip-mirip. Air datang sore, semakin malam semakin tinggi, sampai masuk rumah,” tuturnya.

Suyatno, 60, pemilik toko kelontong di desa tersebut juga merasakan dampak langsung dari banjir ini. Selain harus mengangkat barang dagangan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam, dia juga mengalami penurunan drastis dalam jumlah pelanggan.
“Ya pasti berdampak, Mas. Sejak air naik, orang-orang lebih sibuk menyelamatkan rumahnya. Pembeli sepi, toko juga susah dibuka,” keluhnya.
Petani Terdampak Gagal Panen
Tidak hanya pemukiman, sawah-sawah di sekitar aliran sungai juga ikut terendam. Para petani khawatir banjir yang berlangsung selama beberapa hari ini akan merusak tanaman mereka dan menyebabkan gagal panen.
Warga berharap pemerintah setempat bisa memberikan solusi jangka panjang untuk masalah yang terjadi hampir setiap tahun ini. Sementara itu, mereka hanya bisa bertahan dan berharap air segera surut agar kehidupan kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati