Pengalaman Batin Mengesankan Ikut “Silaturahim Efektif 8 Jam” Bersama Dr Aqua Dwipayana
(Bagian Kedua dari Empat Tulisan)
Tugujatim.id – Menempuh perjalanan hanya sekira 20 menit dari Kawasan Antapani menuju Komplek Kawaluyaan, Jatisari, Kota Bandung, rombongan silaturahim Dr Aqua Dwipayana pun tiba di kediaman Dr Dadang Rahmat Hidayat. Sosok yang aktif dalam berbagai organisasi dan saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) untuk periode yang kedua, juga sangat dihormati Dr Aqua sehingga beliau menyempatkan diri mengunjungi kediamannya.
Rute dari Antapani menuju Kawaluyaan relatif dekat sehingga perjalanan menjadi efisien. Dr Dadang Rahmat Hidayat yang akrab disapa DRH adalah Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat di mana Dr Aqua menjadi amggota Dewan Pakar. Sebelumnya, DRH dua periode memimpin Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Di tengah kesibukan sebagai Dekan Fikom Unpad aktivitas Dadang Rahmat (49) semakin luas setelah mendapat amanah baru sebagai Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat periode 2017-2021. Pada Kongres ISKI di Jakarta pada pekan pertama Desember 2017 lalu, bapak tiga anak ini meraih suara terbanyak 40 dari total 62. Ia mengungguli Ade Kadarisman (1 suara), Ibnu Hamad (14 suara), dan Yayan Sakti (7 suara) untuk menggantikan Juliandre Darwis.
“Tentu dalam kapasitas beliau sebagai Dekan Fikom Unpad, niat Pak Nurcholis untuk melanjutkan studi S3 di Fikom Unpad harus kita sampaikan kepada Pak Dadang Rahmat agar diketahui. Silakan Mas Nurcholis bertanya kepada beliau apa saja yang harus dipersiapkan menghadapi seleksi masuk dan manfaatkan silaturahim ini untuk mengetahui seperti apa dan bagaimana berkuliah di Fikom Unpad. Mas Nurcholis kan menempuh S1 dan S2-nya di Universitas Indonesia. Kalau saya S2 dan S3 di Fikom Unpad jadi sudah faham kultur edukasi di sini,” ungkap Pak Aqua kepada Pak Nurcholis saat dalam perjalanan.
Tak terasa kami sudah tiba di depan kediaman Dr Dadang Rahmat. Saat ini waktu sudah memasuki Isya. Meski pintu utama nampak terbuka tapi pagar rumah terkunci dari dalam. Pak Aqua kemudian menelfon sang empunya rumah. Telefon tersambung dan Pak Dadang Rahmat tentu saja merasa “:surprise” menerima kehadiran kami. “Waduh, ternyata Pak Aqua. Mari silakan masuk Pak, kejutan ini,” ungkap Dr Dadang Rahmat ketika membukakan pintu pagar dan mempersilakan kami masuk.
Dalam perbincangan di ruang tamu yang diselingi tawa serta canda tanpa mengurangi rasa saling respek, Pak Aqua menyampaikan maksud kedatangan beliau. “Yang pertama, ini memang silaturahim yang sudah saya rencanakan sejak Idul Fitri lalu. Saya sudah berniat untuk bersilaturahim dengan semua guru-guru saya di Fikom Unpad ini. Alhamdulillah, sekarang bisa terlaksana. Saya mengajak Mas Erwin dan Pak Nurcholis,” ujar Pak Aqua.
Sampai kapan pun Dr Aqua akan terus mengenang jasa besar Dr Dadang Rahmat kepadanya. Di antaranya saat kuliah di program studi S3 di Fikom Unpad, ketika ujian terbuka atau promosi doktornya pada Jumat pagi, 15 April 2016, Pak Dadang yang memimpin sidang dan menjadi salah satu Oponen Ahli.
Saat dinyatakan lulus, beberapa saat setelah ujian terbuka, Dr Dadang Rahmat pula yang menyerahkan tanda kelulusannya kepada Dr Aqua. Waktu itu disaksikan ratusan tamu yang sebagian para jenderal TNI, Polri, Direktur BUMN, dan pengusaha.
Ketika acara itu jumlah karangan bunga yang berisi ucapan selamat promosi doktor Aqua menjadi rekor selama ada acara ujian terbuka di Unpad. Begitu banyaknya hingga ratusan karangan bunga sehingga tempatnya di halaman kantor pusat Unpad Jl Dipati Ukur Bandung nyaris tidak muat.
Kemudian, Pak Aqua juga menjelaskan bahwa Pak Nurcholis yang merupakan editor buku-buku beliau, terutama buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim, berniat untuk melanjutkan studi jenjang doktor di Kampus Fikom Unpad. “Jadi tentu saja kami harus ‘kulonuwun’ kepada Pak Dadang Rahmat sebagai pimpinan di kampus ini. Silakan Mas Nurcholis menyampaikan langsung kepada Pak Dadang,” katanya lagi.
Penulis Produktif
Pak Nurcholis pun kemudian memperkenalkan diri dan menyampaikan langsung niatnya untuk menempuh studi S3 di Fikom Unpad. Wartawan senior yang juga asesor Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat ini mengungkapkan ia terus dimotivasi oleh Dr Aqua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3.
“Dorongan dan motivasi Mas Aqua-lah yang semakin membulatkan niat saya melanjutkan studi. Semoga Allah SWT menakdirkan niat saya ini. Dalam hal ini saya juga meminta petunjuk Pak Dadang apa saja yang harus dipersiapkan secara akademik,” kata Pak Nurcholis.
Ia pun menyerahkan tiga buku karya tulisnya yang paling baru kepada Dr Dadang Rahmat. Pak Nurcholis memang seorang penulis produktif yang telah menulis puluhan buku.
Tak terasa waktu terus bergeser. Dr Aqua dan kami masih harus melanjutkan silaturahim ke guru-guru komunikasi lainnya. Kami pun berpamitan kepada Pak Dadang Rahmat.
Usai meninggalkan kawasan Kawaluyaan pada Kamis malam itu, semula Dr Aqua akan langsung menemui dosen yang paling dihormati dan disayangi beliau yakni Begawan Komunikasi dari Fikom Unpad Prof Deddy Mulyana, PhD. Namun, karena waktu yang mepet, silaturahim kepada Guru Besar Komunikasi Unpad yang reputasinya sudah dikenal secara global itu dilaksanakan baru keesokan harinya, Jumat pagi, 18 Juni 2021.
“Kita langsung saja ke Jatinangor dan Rancaekek. Silaturahim saya dengan Prof Deddy dilakukan Jumat saja agar lebih leluasa waktunya untuk ketemu dan menimba ilmu pada beliau. Kita akan optimalkan waktu menemui guru-guru saya di kawasan sekitar Jatinangor, yakni Prof Atwar Bajari dan Dr Dadang Sugiana,” kata Dr Aqua yang sangat respek dan terus memelihara silaturahim dengan semua dosen, yang merupakan guru-guru yang telah membekali keilmuan komunikasi kepada dirinya.
Akhirnya kami pun beringsut menuju Kawasan Rancaekek untuk langsung silaturahim ke kediaman Guru Besar Fikom Unpad yang baru dilantik Prof Dr Atwar Bajari, MSi yang juga Wakil Dekan I Fikom Unpad.
Bangun Jejaring dan Kolaborasi
Dari perjalanan ke kediaman Dr Dadang Rahmat Hidayat, saya kembali menyerap banyak teladan positif dari silaturahim ini. Dari Pak Dadang Rahmat, saya belajar banyak tentang produktivitas dan aktivitas berorganisasi.
Pak DRH, kelahiran 5 Februari 1968 ini, merupakan sosok yang ”kenyang” berorganisasi. Semasa mahasiswa, laki-laki asal Lembang, Bandung Barat ini menjadi Komandan Batalyon II Resimen Mahasiswa (Dan Yon II Menwa) Unpad.
Ia juga berkhidmat dalam kepengurusan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI) Jabar, Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar. Saat menjadi dosen, Dr Dadang Rahmat menduduki jabatan sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar dan Ketua KPI Pusat di Jakarta.
”Bagi saya, tugas ke depan di ISKI adalah bagaimana menyatukan potensi profesi komunikasi baik di kalangan akademik maupun praktisi komunikasi untuk memberikan kemaslahatan buat bangsa ini. Termasuk hadir dalam berbagai isu-isu strategis komunikasi,” ungkap suami dari Dr Herlina Agustin yang juga dosen Fikom Unpad ini.
Belakangan, beliau juga semakin giat menjalin sinergi dengan banyak pihak dan lembaga. Ia terus mendorong agar Unpad yang menjadi salah satu perguruan tinggi “ikon” Jawa Barat tersebut kian memberikan peran strategis baik di tingkat fakultas maupun universitas.
“Saya mencoba menerjemahkan dan menjalankan apa yang sering disampaikan Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti bahwa hal yang tidak boleh dilupakan yaitu Unpad harus memberikan manfaat, tidak hanya melesat di pentas dunia. Manfaat itu tidak hanya bagi sivitas akademikan Unpad, tetapi juga bagi lingkungan di sekitarnya baik lokal, regional, maupun nasional,” ujarnya.
Oleh karena itulah, pendiri sekaligus Advisory Board Asia Pacific Communication Alliance (APCA) ini terus membangun jejaring dan kolaborasi dengan banyak pihak. Dr DRH memang tipikal orang yang senang berorganisasi dan aktif dalam berbagai aktivitas positif. Hal itu membuatnya menjadi sosok luwes dan mudah berbaur.
Sementara dari seorang Dr Aqua semakin banyak teladan yang saya petik selama saya mengenal sosok ramah, santun, dan sangat peduli ini. Dari rangkaian silaturahim ini, saya melihat teladan nyata bagaimana sikapnya yang sangat menghormati dan memuliakan guru-gurunya. Bahkan, penghormatan dan perlakuan Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik itu pada gurunya sama dengan hal serupa kepada kedua orangtuanya. Inilah teladan yang harus diikuti siapa saja. (BERSAMBUNG)
Penulis adalah Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, Mantan Wapemred HU Pikiran Rakyat Bandung, Jawa Barat.