MOJOKERTO, Tugujatim.id – Musim kemarau disinyalir menjadi salah satu sebab utama bencana kebakaran terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Mojokerto. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto melaporkan sedikitnya 150 lebih peristiwa amukan si jago merah terjadi sejak awal tahun hingga menjelang akhir Oktober ini.
Masih dari laporan yang sama, puncak peristiwa bencana kebakaran terjadi pada 17 Oktober 2023. BPBD Kabupaten Mojokerto menerima panggilan sebanyak delapan kali tentang peristiwa kebakaran.
Baca Juga: Terlilit Utang, Sales Motor Nakal di Pandaan Diduga Gelapkan Uang Dealer Puluhan Juta Rupiah
“Laporan tertinggi itu sejak dini hari hingga menjelang petang. Kejadian kebakaran juga tersebar di beberapa wilayah,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim, Senin (23/10/2023).
Khakim melanjutkan, panas yang melanda sepanjang musim kemarau memengaruhi sejumlah material seperti ilalang maupun semak belukar. Tidak hanya itu, material pada bahan bangunan juga tak luput dari pengaruh suhu panas selama musim kemarau.
“Misalnya seperti beberapa kali kebakaran di wilayah pegunungan. Banyak semak atau ilalang kondisinya mengering. Lantas bila terkena percikan api bisa meluas dengan cepat,” imbuh Khakim.
Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Berdiri! Simak 7 Misteri Gunung Lawu Jadi Sarang Makhluk Halus
Sementara kerugian yang ditaksir dari ratusan peristiwa bencana kebakaran ini tembus hingga miliaran rupiah. Selain taksiran dari kebakaran lahan di wilayah pegunungan, amukan si jago merah yang pernah melanda sebuah pabrik tisu beberapa pekan sebelumnya.
“Bisa sampai miliaran rupiah kalau kami hitung. Namun, jumlah pastinya itu bukan tupoksi kami. Ada pihak lain yang berwenang,” beber Khakim.
Selain musim kemarau, terdapat pemicu lain yang biasa mengiringi bencana kebakaran. Faktor tersebut di antaranya human error seperti membakar sampah sembarangan, jaringan listrik mengalami gangguan, serta lupa tidak mematikan kompor.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati