TUBAN, Tugujatim.id – Musim kemarau tak selalu mendatangkan petaka. Namun juga ada berkah yang bisa diambil. Seperti berkah yang dirasakan petani Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Ratusan petani di sana panen raya buah blewah yang diberi label blewah banaran. Nama tersebut diambil karena letak lahan yang ditanami itu ada di Dusun Banaran, Desa Sembungrejo.
Festival Blewah Banaran itu dirangkai dengan jalan sehat bersama Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky bersama warga, lomba blewah terbesar dan termanis, olahan khas blewah, dan beberapa stan warga hasil panen raya blewah itu diserbu oleh masyarakat sekitar.
Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, menyampaikan bahwa hari ini, Minggu (20/8/2023) merupakan panen raya blewah dan festival blewah di Desa Sembungrejo.
“Luar biasa, ini adalah alternatif petani ketika menginginkan hasil panen yang optimal untuk meningkatkan pendapatan,” ucap Lindra.
Ketua DPD Partai Golkar Tuban itu menjelaskan, keuntungan yang didapatkan petani berlipat-lipat
dan hanya membutuhkan waktu sekitar 50 hingga 60 hari. Dengan proses pemupukan mulai dari tanam hingga panen empat kali.
“Dengan biaya pupuk setiap 1 hektare kisaran Rp200 ribu, sehingga dapat kita kalkulasi biaya hingga panen sekitar Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta,” rincinya
Putra Anggota DPR RI, Heany Relawati Rini W itu menegaskan, hasil panen petani dalam 1 hektare dapat mencapai Rp40 juta, sehingga petani dapat meraup untung bersih sekitar Rp35 juta hingga Rp38 juta. Sehingga, jika dibandingkan dengan tanaman padi, dalam 1 hektare petani hanya dapat meraup laba bersih sekitar Rp20 juta.
“Ini adalah bentuk kreativitas petani yang ada di desa ini, sehingga diharapkan ini dapat ditiru dan ditingkatkan di wilayah lain,” harapnya
Masih menurut Lindra, luas lahan yang ditanami petani blewah ini ada sekitar 15 hektare, di mana tahun kemarin hanya sekitar 8 hektare. Disebabkan keberhasilannya mencapai dua kali lipat, maka tahun ini meningkat menjadi 15 hektare. “Diharapkan tahun depan dapat meningkat, sebab tanam blewah ini membutuhkan cuaca kemarau atau minim air,” imbuhnya.
Lindra juga memuji, bahwa potensi blewah banaran sangat luar biasa. “Saya harus mengapresiasi bahwa ini berhasil. Dan tingkat pasarnya, kebutuhannya sangat tinggi. Bukan hanya wilayah Tuban, tapi juga wilayah-wilayah lainnya,” ucapnya.
Terkait rasa blewah, Lindra mengakui rasanya manis, tekstur buahnya kaku, sehingga ada tekstur namun tetap lembut. Dan yang luar biasa hasil buahnya besar.
“Varietas blewah di sini tidak hanya satu, tapi ada lebih dari tiga varietas. Luar biasa. Saya memberikan rekomendasi jika ingin konsumsi buah yang sehat, blewah ini dapat dikonsumsi masyarakat,” ajaknya.
Lindra berharap, jika selama ini masa tanam blewah hanya sekali dalam setahun, maka ke depan diharapkan dapat lebih mempercepat masa tanam. “Harapannya bisa empat kali, apalagi masa tanamnya hanya dua bulan saja. Kita akan kaji. Dan saya melihat kondisi di sini, saya sarankan petani tanam blewah,” pungkasnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti