Beruntung Ziarah Ulama-ulama Besar Dunia, Lalu Diplomasi Islam Multikultural dan Anti Radikalisme

ulama tugu jatim
Berfoto di depan Kedutaan Besar Indonesia di Kairo. Foto: dok Mas'ud Said

Kairo, Selasa 10 Januari 2023

Selama berada di negeri para nabi dan negeri dengan peradaban berusia ribuan tahun saya memanfaatkan waktu untuk ziarah wali wali qutub, ke makam-makam ‘alim-‘allama yang zuhud dan keilmuannya terhubung dekat dengan sanad Rasulullah SAW.

Bisa ziarah ke makam wali-wali Allah, melihat pusara dan bertemua ulama ulama besar tingkat dunia termasyhur adalah kemewahan spiritual dan kenikmatan intektual. Apalagi sungkem dan minta doa kepada mereka.

Sukses hari pertama berkunjung keempat ulama besar terpandang di Mesir dan dunia mengisi keinginan meningkatkan derajat taqwa dan keilmuan dilanjut hari kedua yang sangat padat berjarak 250 km dari Kairo ke kota tua berusia ribuan tahun yaitu Alexandria yang dibangun 332 sebelum Nabi Isa lahir.

Alexandria adalah juga tonggak ekspansi Islam ke Mesir.

Beruntung bertemu Syeich Muhanna minta doa, Syech Ibrahim Hud Hud mendengar fatwa, bertamu Syech Abdul Baiz Kattani yang “lungit dan zuhud dan dsebut wali Allah” yang bagi pejabat sangat sulit untuk bersedia ditemui.

Syeich Abdul Baiz tinggal di apartemen sangat sederhana untuk ukuran ulama besar tingkat dunia dan kamarnya penuh dengan buku dan perabot yang sangat sederhana. Jauh dari kemewahan duniawi.

Tak lupa hari hari “nyucup kemukten”, ngalap barokah, dengan cara sowan di kediaman pemegang otoritas madzhab As Syafii Syech Sahawi yang tetap sehat di usia 77 tahun.

Mubibah akademik ini bertabur penuh keistimewaan spiritual karena rombongan dijamu Sheikh Syahawi makan malam dengan cara mengejutkan

Beliau menghidangkan sendiri makanan sambil menunggu tetamu puas. Betapa kaget saya ketika tahu setelah tetamu dipastikan kenyang sisa lauk pauk daging onta, daging kambing dan makanan khas lain yang tersisa diselesaikannya oleh beliau di kursi dan meja terpisah.

Keberkahan lain bagi saya adalah bisa mengunjungi makam-makam orang hebat seperti pengarang Burdah yang kesohor di seantero jagad sunni yaitu Syech Al Busyiri yang tak kalah istimewa dan mistis. Ini bagai mimpi.

Saya rombongan intelektual juga berkunjung ke makam Imam As Syafii dan syech Ahmad Ibnu Athoillah As Syakandari.

ulama tugu jatim
Ziarah makam Imam As Syafii RA. Foto: dok Mas’ud Said
ulama tugu jatim
Ziarah makam syech Ahmad Ibnu Athoillah As Syakandari. Foto: dok Mas’ud Said

Setelah selesai kami melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Indonesia si Mesir untuk agenda TOR kerjasama. Hari baik dan kemudahan tiba dengan sambutan dan keceriaan staf Kedubes Bu Dian Ratri Astuti dab Billy Frederick.

ulama tugu jatim
Dari kiri: Ust Faiz (mahasiswa S3 Al Azhar), Dr Muchlason (Rais Syuriah PCI NU Mesir), Dr Fadli Usman (Warek 1 IAIKAC), Dian Ratri Astuti (Staf Kedubes), Dr Muhaibur Rahman (Rektor IAIKAC), Prof M Mas’ud Said (Direktur Pascasarjana Unisma), dan Billy (Staf Kedubes). Foto: dok Mas’ud Said

Dalam waktu yang tidak lama di Unisma Malang dan PP Amanatul Ummah ada lembaga Anti Radicalisme dan Extremisme Centre yang didukung Kementrian Luar Negeri dan Al Azhar Observatory.

ulama tugu jatim
M Mas’ud Said dan tim presentasi Term of Reference (TOR) kerja sama dengan Al Azhar Observatory di Kedutaan Indonesia, di Kairo. Foto: dok Mas’ud Said

Dengan berbekal kekuatan diplomasi ala Khofifah Indar Parawansa dan kekuatan networking Kyai Asep Amanatul Ummah di Mesir pusat studi pendidikan Islam Multikultural akan terwujud. Ini akan jadi tonggak terajutnya hubungan intelektual dan gerakan Islam yang ramah.