MALANG, Tugujatim.id – Bhisma Mulia, aktor utama dalam film “Danyang: Mahar Tukar Nyawa,” menceritakan pengalaman pertamanya berperan dalam film horor yang penuh dengan nuansa mistis dan elemen pesugihan. Film ini membawa Bhisma yang berperan sebagai Galang ke dalam dunia pesugihan yang sebelumnya hanya dia kenal dari cerita.
“Ini film horor pertama saya yang syutingnya di 2021. Saya senang sekali bisa terlibat sekaligus penasaran tentang apa itu pesugihan dan dampaknya,” ungkap Bhisma Mulia usai hadir langsung dan menyapa para penonton di XXI Transmart Kota Malang, Jumat (09/11/2024).
Baca Juga: DPRD Surabaya Sebut Rencana Sharing Anggaran untuk Realisasikan Program Makan Siang Bergizi
Untuk menciptakan suasana yang autentik, proses syuting dilakukan di Jakarta dan beberapa lokasi di Pulau Jawa. Menurut Bhisma Mulia, tim produksi melakukan riset mendalam untuk memahami seluk-beluk pesugihan.
“Kami syuting di tempat-tempat yang memang sesuai dengan riset, dulunya pernah terjadi kejadian serupa di sana,” jelasnya.
Ritual dan Kejadian Mistis di Lokasi Syuting
Selama syuting, Bhisma mengaku ada beberapa adegan yang meninggalkan kesan mendalam, terutama ritual-ritual yang dilakukan di lokasi.
“Ada scene yang terkesan buat saya, yaitu ritual-ritualnya dan mantranya. Ternyata mantra yang dipakai benar-benar mirip dengan aslinya dan memang terasa seram,” tuturnya.
Tidak hanya itu, suasana mistis semakin terasa dengan adanya “penjaga” khusus di lokasi syuting.
“Selama syuting, ada beberapa orang dengan keahlian khusus yang menjaga agar proses berjalan lancar. Kami juga mengadakan selamatan,” cerita Bhisma.
Dia menambahkan, kejadian mistis tidak jarang dirasakan oleh para pemain. Kukuh, salah satu pemeran lainnya, sempat merasa merinding di dapur warung lokasi syuting, seakan-akan ada yang mengikutinya.
Bahkan, Kukuh Prasetyo sebagai pemeran Darman yang memotret beberapa sudut lokasi syuting menemukan hasil foto yang menampilkan sosok menyerupai “Danyang”.
“Saya memang tidak bisa melihat hantu. Namun saya bisa merasakan saat ke belakang dapur di warung kopi yang ada dalam film itu, ada terlihat sosok Danyang itu,” ungkap Kukuh Prasetyo.
Dia menambahkan, pesugihan yang diangkat dalam film ini bukan sekadar soal korban, namun ada alasan di balik tumbalnya, yakni cinta Galang terhadap Resti.
“Banyak orang mengaitkan tumbal dengan ekonomi. Tapi di film ini, ada faktor X -nya. Film ini membawa sudut pandang yang fresh,” kata Kukuh.
Antusiasme Penonton dan Harapan Bhisma
Film “Danyang: Mahar Tukar Nyawa” yang kini tengah berkeliling ke beberapa kota di Jawa Timur, disambut antusias oleh penonton. Kota-kota seperti Surabaya, Batu, Kota Malang, Sidoarjo, hingga Mojokerto dikunjungi dalam rangka sinema visit.
Baca Juga: KPU Bali Menanam 67.690 Bibit Pohon sebagai Pengganti Kertas Pilkada 2024
“Antusiasmenya luar biasa,” ucap Bhisma saat menceritakan pengalamannya bertemu langsung dengan para penonton.
Menurut Bhisma, film ini berbeda dari film horor lainnya. Tidak ada adegan action atau thriller sehingga film ini lebih mudah dinikmati oleh penonton.
“Harapannya, penonton bisa enjoy karena ada drama keluarga, komedi, dan romansa juga,” kata Bhisma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati