BALI, Tugujatim.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengadakan aksi penanaman 67.690 bibit pohon sebagai upaya dari penyeimbangan penggunaan kertas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Kegiatan ini diadakan di halaman kantor KPU Bali, Kamis (07/11/2024), yang diselenggarakan secara resmi oleh Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan.
I Dewa Agung Gede Lidartawan menjelaskan, adanya penanaman pohon ini adalah lanjutan dari program nasional serupa pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Program ”Pohon Demokrasi” ini berawal dari inisiatif KPU Bali yang kemudian diadopsi secara nasional oleh KPU RI. Tujuannya untuk menggantikan kembali bahan baku kertas suara yang diambil dari pohon.
Baca Juga: Para Petani Tak Perlu Risau! Begini Cara Mendapat Pupuk Subsidi di Kabupaten Jember
”Program ini memiliki tujuan untuk menggantikan kembali bahan baku suara yang diambil dari pohon sehingga kami bisa melunasi utang kita kepada alam,” jelas I Dewa Agung Gede Lidartawan mengutip dari akun @kpu_bali pada Jumat (08/11/2024).
Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan juga mengatakan, jumlah kertas yang telah digunakan selama pilkada sangat banyak. Tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 3.283.893 orang, dimana hampir 7 juta lembar kertas dibutuhkan untuk surat suara. Karena itu, program penanaman bibit pohon ini dilakukan sebagai usaha untuk mengimbangi penggunaan kulit pohon yang diambil untuk membuat kertas suara.
”Dalam proses ini (penggunaan kertas sebagai surat suara) tentu saja ada penggunaan kulit pohon. Maka dari itu kami berusaha untuk mengimbangi dengan cara menanam kembali pohon sebanyak mungkin. Kalau bisa lebih dari yang telah kita ambil,” kata I Gede John Darmawan mengutip dari @kpu_bali pada Jumat (08/11/2024).
Baca Juga: Pemkab Tuban Siapkan Anggaran Makan Siang Gratis, Program Nasional Mulai 2025
Sebanyak 67.690 bibit pohon yang telah ditanam ini terdiri dari pohon buah dan bunga yang nantinya akan ditanam di kebun KPU Bali dan akan dibagikan juga kepada jajaran KPU di tingkat kabupaten atau kota. Penanaman bibit pohon ini juga melibatkan beberapa instansi pemerintah, sekolah menengah atas (SMA), perguruan tinggi, dan juga seluruh jajaran penyelenggara pemilu seperti panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Bali.
I Gede John Darmawan dalam akhir pidatonya juga menambahkan, adanya program ”Pohon Demokrasi” ini nantinya akan membawa manfaat untuk diri kita sendiri.
”Ini adalah pohon demokrasi, dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Kita sendiri yang membeli bibitnya, menanamnya, dan nantinya kita sendiri yang akan menikmati hasilnya,” kata I Gede John Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Abidhah Jinan Salma Octavia/Magang
Editor: Dwi Lindawati