Tugujatim.id – Apakah kamu pernah membuat sebuah konten viral secara tidak sengaja? Atau pernahkah kamu melihat suatu video yang ditonton dan disukai oleh jutaan orang? Penasaran kan gimana cara viralnya?
Ya, saat ini dunia maya sering dihebohkan dengan konten viral, yaitu konten yang mendapat perhatian besar dari pengguna media sosial dan menyebar dalam waktu singkat. Ada konten viral yang memang tidak disengaja namun mendapat perhatian lebih dari pengguna, ada juga yang viral akibat disukai oleh kelompok atau golongan tertentu. Jika konten yang kamu buat pernah viral, kira-kira kontenmu masuk ke jenis yang mana nih?
1. Niche Virality
Niche Virality adalah konten yang mendapatkan perhatian lebih oleh suatu kelompok atau komunitas tertentu. Konten ini umumnya tidak terlalu disukai oleh khalayak umum namun sangat diminati di ranah komunitasnya. Walaupun memiliki kekurangan yaitu jangkauan yang terbatas dan tidak mencapai perhatian massal, tetapi respons yang didapat dari komunitas yang tertarik sangatlah kuat.
Contoh dari niche virality ini adalah para pencinta ikan, konten tentang ikan koi akan lebih viral dan diminati oleh para koi keeper atau orang yang membudidayakan ikan koi karena mereka mengerti dari konten yang dibahas. Begitupun dengan Marine aquarist yang akan lebih menyukai konten yang berhubungan dengan cara atau tips dalam membudidayakan ikan laut pada media aquarium.
Strategi yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan jenis konten viral ini adalah dengan cara memahami kebutuhan target segmentasi yang dituju. Karena biasanya konten jenis ini digunakan untuk memenuhi rasa ingin tahu, keinginan, ataupun minat dari komunitas atau kelompok tertentu. Maka dari itu penting untuk memahami kebutuhan dan perilaku dari konsumen.
2. Pure Virality
Seperti namanya pure virality adalah sebuah konten yang viral tanpa upaya promosi yang signifikan dan menyebar secara organik. Biasanya dalam menyebar pure virality terdapat unsur ketidaksengajaan dan menyebar begitu saja tanpa ada batasan minat atau segmentasi tertentu.
Kelebihannya yaitu bisa dinikmati oleh berbagai kalangan dengan jangkauan yang luas. Pure virality juga memiliki kekurangan yaitu konten yang sulit untuk diprediksi dan hanya dalam waktu yang singkat. Maka dari itu penting untuk bisa memanfaatkan momentum jika mendapati kejadian ini.
Contoh dari pure virality bisa dilihat di banyak media sosial, namun terkadang kita yang kurang mengerti. Video hewan yang menggemaskan, momen mengharukan tentang suatu kejadian, ataupun sebuah meme yang sangat lucu adalah beberapa contoh dari pure virality itu sendiri. Tidak mudah untuk memprediksi konten tersebut namun sering kita jumpai.
Strategi yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara fokus pada kreativitas dalam membuat konten. Nah, konten yang menghibur ataupun yang mengharukan di mana dapat memicu emosi seseorang biasanya yang memiliki potensi untuk viral. Selain itu, kamu juga bisa memberikan nilai pada konten yang kamu buat dengan memberikan konten yang unik, bisa menginspirasi, ataupun yang informatif.
3. Paid Virality
Jenis konten viral berikutnya adalah paid virality di mana konten ini bisa menyebar secara luas karena menggunakan strategi iklan berbayar atau adds. Meski menggunakan biaya untuk pembuatan konten, tapi tujuannya tetap sama yaitu untuk memaksimalkan jangkauan yang lebih luas dan bisa mendapatkan perhatian yang besar dari pengguna media sosial.
Contoh dari paid virality ini biasanya digunakan oleh beberapa brand yang sering muncul pada halaman adds pada sosial media. Mungkin ketika kamu melihat story temanmu pada instagram terkadang muncul iklan dari brand baju, alat makeup, dan sebagainya. Itu biasanya menggunakan adds. Walaupun banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari konten berbayar ini seperti jangkauan yang luas, namun paid virality ini tidak selalu berhasil dan ada kemungkinan gagal.
Strategi dalam menggunakan paid virality agar kamu tidak gagal adalah dengan cara membuat konsep yang matang dan menggunakan targeting yang tepat. Selain itu, pastikan konten yang kamu buat relevan dengan target yang kamu sasar agar bisa menarik perhatian mereka.
4. Perfect Virality
Jenis terakhir adalah perfect virality. Seperti namanya, jenis konten ini adalah yang paling sempurna di antara jenis yang lainnya. Konten ini mencapai tingkat viral yang paling optimal, disukai oleh semua kalangan, dan menyebar secara cepat di media sosial. Walaupun dinamai dengan perfect virality namun pasti ada kemungkinan bahwa sesuatu yang telah dirancang sesempurna mungkin akan terjadi yang namanya kegagalan.
Perfect virality memadukan strategi yang ada pada tiga jenis konten viral sebelumnya. Ini adalah kombinasi sempurna di mana memadukan konten yang unik dan menarik dengan dukungan promosi yang tepat.
Itulah 4 jenis konten viral yang harus kamu ketahui. Dalam praktiknya, kamu penting banget juga memikirkan aspek-aspek penunjang yang lainnya agar bisa menciptakan output yang diinginkan. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Aliff Muzayyin/Magang
Editor: Dwi Lindawati