BOJONEGORO, Tugujatim.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban yang juga menaungi wilayah Bojonegoro dan Lamongan memprediksi udara panas ekstrem yang terjadi di wilayahnya akan mengalami penurunan di awal November 2021.
Cuaca panas masih dirasakan di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Bojonegoro. Sesuai pantauan Tugu Jatim, suhu siang hari di Bojonegoeo mencapai 36 derajat celcius bahkan bisa mencapai 38 derajat celcius, hal tersebut membuat udara terasa lebih panas.
BMKG menyebut, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
“Pada bulan Oktober, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator,” tulis BMKG dikutip dari laman resmi, Senin (25/10/2021).
Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
Selain itu, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut Cina Selatan bagian Utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan serta menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah – berawan dalam beberapa hari terakhir.
Kapan Cuaca Panas akan Menurun?
Sementara saat dikonfirmasi, Prakirawan BMKG Tuban, Arbi Susilo Widayat menjelaskan bahwa cuaca panas yang terjadi akan berkurang di awal November 2021, hal tersebut diperkirakan karena pada awal November akan memasuki musim hujan.
“Iya mbak. Akan berkurang. Ditambah menurut prakiraan, musim hujan akan masuk pada dasarian 1 (10 hari pertama) di bulan November 2021,” ujar Arbi Susilo Widayat.