PASURUAN, Tugujatim.id – Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno belum sepenuhnya dipadamkan. Kebakaran masih terjadi di wilayah Gunung Welirang hingga wilayah lereng gunung di Kecamatan Mojokerto. Berdasarkan data terakhir, luas kebakaran Gunung Arjuno sudah mencapai 4.796 hektare.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung posko utama penanggulangan karhutla Gunung Arjuno di lapangan Kaliandra, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jumat (08/09/2023).
Untuk mempercepat pemadaman kebakaran Gunung Arjuno, BNPB kembali menambah bantuan helikopter untuk melakukan waterbombing. Satu unit helikopter jenis Super Puma ini mulai dioperasikan sejak Jumat (08/09/2023).
“Helikopter waterbombing ini kami alihkan dari TPA Sarimukti, Bandung, yang kebakarannya sudah tertangani. Kini membantu pemadaman di Arjuno,” ujar Suharyanto.
Total dua unit helikopter waterbombing yang dioperasikan untuk melakukan pemadaman karhutla di Gunung Arjuno. Bantuan tambahan 1 unit helikopter Super Puma ini bisa mengangkut hingga 4.000 liter air dalam satu ritnya.
Helikopter ini rencananya akan dioperasikan selama seminggu ke depan. Sementara 1 unit helikopter BNPN lain berkapasitas 1.000 liter yang dioperasikan selama seminggu sejak Sabtu (02/09/2023). Sebanyak 105.000 liter air dengan 105 kali pemadaman teknik waterbombing sudah dilakukan hingga Kamis (06/09/2023).
“Waterbombing ini langkah terakhir karena biaya untuk mengoperasikan helikopter ini cukup mahal, sekitar Rp15 juta per satu jamnya,” ungkapnya.
BNPB juga menyalurkan bantuan dana operasional senilai Rp750 juta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain itu, peralatan alat pemadam api sederhana (apar), pakaian alat pelindung diri (APD), hingga pompa air untuk membantu pemadaman secara manual.
Sekretaris Pemerintah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan upaya pemadaman melalui jalur darat tetap diutamakan. Dengan fokus pemadaman secara manual ke titik-titik api yang sulit dijangkau.
“Total sekarang ada 1.224 personel gabungan yang diterjunkan,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati