Oleh : Aqua Dwipayana
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat tadi malam (26/5/2020), sekitar pukul 22.25 sengaja telefon saya. Selain menanyakan apakah saya sudah tiba di rumah Bogor, juga ingin mengetahui respon dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, setelah selama dua hari, Kamis dan Jumat (25-26/6/2020), melaksanakan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Sementara Kamis kemarin, selama beberapa jam Presiden Jokowi berkunjung ke Banyuwangi. Selain Doni, turut mendampingi Jokowi: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD; Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Widodo Iryansyah; dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Fadil Imran.
Saat bicara sama Anas, saya merasakan kegembiraan dan kebahagiaannya. Hal yang sama saya rasakan selama dua hari bersama Doni dan rombongan.
“Saya sangat bersyukur dan senang sekali Pak Aqua, karena selama beberapa jam di Banyuwangi Presiden Jokowi puas sekali. Kehadiran beliau merupakan penyemangat bagi kami untuk dapat melakukan adaptasi kebiasaan baru (new normal) sekaligus jadi contoh bagi daerah lain,” ungkap Anas dengan penuh semangat.
Saat di Banyuwangi, Presiden Jokowi menilai kabupaten terluas di Jawa ini untuk sektor pariwisata paling siap melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Hal itu diungkapkan ketika berada di Pantai So Long yang berseberangan dengan Bali.
“Banyuwangi adalah yang paling siap menuju ke sebuah normal baru. Saya melihat sendiri di lapangan. Di sini peran pemerintah daerah dan masyarakat bagus sekali,” ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta daerah lain untuk mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Banyuwangi. Melaksanakan di daerah masing-masing.
Senang Doni Nginap di Banyuwangi, Anas Siapkan Tempat Zoom Meeting di Alam Terbuka
Sementara Doni sengaja memutuskan menginap semalam di Banyuwangi untuk dapat merasakan langsung suasana adaptasi kebiasaan baru di daerah itu. Mantan Danjen Kopassus ini tertarik pada berbagai hal yang dilakukan di Banyuwangi setelah menyimak presentasi Anas saat zoom meeting.
“Kita menginap semalam di Banyuwangi. Bisa melihat langsung suasana adaptasi kebiasaan baru di sana. Saya minta Pak Aqua komunikasi dan koordinasi langsung sama Pak Anas,” pesan Doni saat memimpin rapat rencana kunjungan kerja ke Jawa Timur (Surabaya dan Banyuwangi), di Graha BNPB Jakarta, pada Senin malam (22/6/2020) lalu.
Perintah Doni langsung saya laksanakan. Saat itu juga saya menghubungi Anas untuk koordinasi dan menyampaikan semua pesan Doni. Respon dari Anas positif sekali.
Anas senang karena Doni mau menginap di Banyuwangi. Itu kehormatan bagi dirinya dan warga Banyuwangi.
Selama dua hari di Banyuwangi Doni dua kali memimpin rapat lewat zoom. Pertama Kamis malam dengan para kepala daerah. Topiknya Rapat Koordinasi via Vicon Zoom dengan agenda utama Koordinasi Protokol Kesehatan COVID-19 untuk Pariwisata Alam. Kedua Jumat pagi kemarin dengan jajaran pimpinan TNI-Polri se-Indonesia.
Anas sengaja menyiapkan tempatnya di alam terbuka, di halaman belakang Pendopo Kabupaten Banyuwangi, untuk memberikan suasana yang berbeda pada Doni. Juga agar kesan positifnya mendalam.
“Pak Aqua, sejak memimpin Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Pak Doni kalau vicon pakai Zoom biasanya kan selalu di ruangan. Ketika di Banyuwangi saya ingin memberikan suasana yang berbeda pada beliau yakni kegiatannya di alam terbuka yang banyak pohonnya. Semoga Pak Doni berkenan,” kata Anas.
Doni Sangat Puas Lihat Kesiapan Banyuwangi Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru
Kemarin seusai sholat Jumat di Masjid Raya dekat Pendopo Kabupaten Banyuwangi, ke sana bersama-sama jalan kaki, Anas mengajak Doni ke rumah Adat Osing Sanggar Genjah Arum milik Setiawan “Iwan” Subekti di Desa Kemiren. Kunjungan Doni ke tempat ini akan ditulis khusus.
Setelah itu ke Agrowisata Taman Suruh di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah yang tempatnya dekat rumah Adat Osing Sanggar Genjah Arum. “Jaraknya dari sini hanya sekitar 15 menit ke Agrowisata Taman Suruh,” terang Anas ke Doni saat makan siang di tempat Iwan.
Menurut mantan anggota DPR RI itu sebelum dibuka kembali untuk umum, di Agrowisata Taman Suruh telah disimulasikan pelaksanaan protokol kesehatan. Di areal seluas 10 hektar itu sudah disiapkan skema pembatasan pengunjung dengan sistem online.
Para petugas dengan ramah di pintu masuk melakukan pengecekan suhu tubuh setiap pengunjung, menyemprotkan hand sanitizer, dan mempersilakan mencuci tangan sebelum memasuki area agrowisata.
“Tolong jaga jarak ya pak. Mohon antri, menunggu yang di depan selesai cuci tangan,” ujar seorang petugas ke pengunjung.
Para petugas saat bertugas memakai alat perlindungan diri seperti masker, face shield, dan sarung tangan. Itu sengaja dilakukan untuk menjaga keselamatan diri mereka dan orang lain.
Di Agrowisata Taman Suruh banyak sayur dan buah-buahan organik. Sepanjang mata memandang terhampar tumbuhan yang beraneka warna.
Tempatnya di kaki Gunung Ijen. Dengan konsep agro tourism menampilkan berbagai hasil pertanian mulai padi hitam organik hingga beragam buah dan sayur organik.
Di samping itu terlihat hamparan bunga-bunga cantik berwarna-warni. Biasanya menjadi spot Instagrammable. Cocok untuk jadi arena liburan keluarga.
“Pemandangan di Agrowisata Taman Suruh ini indah dan lengkap. Mulai pegunungan, sawah, hingga Selat Bali yang bisa dilihat dari ketinggian. Udaranya juga sejuk berlimpah oksigen. Tempat ini sangat cocok buat liburan bersama keluarga,” ungkap Anas berpromosi.
Doni yang sangat senang dengan tumbuhan terlihat betah di tempat itu. Waktu yang dialokasikan selama 15 menit di sana terasa kurang. Bersama Anas, Doni sambil jalan menikmati suasananya.
“Bagus sekali tempat ini. Tanamannya tertata dengan baik dan pemandangannya indah. Arena hiburan buat pengunjung yang datang ke sini,” ujar Doni yang senang melihat dan merasakan suasananya.
Waktunya terbatas membuat Doni dan rombongan tidak lama di tempat itu. Harus ke Bandara Banyuwangi untuk kembali ke Jakarta.
“Sayang Pak Doni hanya sebentar di Agrowisata Taman Suruh, karena waktunya terbatas. Semoga beliau senang selama di Banyuwangi. Pak Aqua, mohon sampaikan permohonan maaf saya ke Pak Doni jika ada layanan kami yang kurang ke beliau dan rombongan selama di Banyuwangi. Saya tunggu kembali kedatangannya,” pungkas Anas yang sedang menuju rumah pribadinya setelah selesai rapat.
Selama dua hari di Banyuwangi Doni sangat puas. Terutama yang membuatnya senang karena melihat langsung kesiapan pariwisata di Banyuwangi melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Lengkap dengan penerapan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
“Di Banyuwangi obyek-obyek wisata yang telah siap melaksanakan adaptasi kebiasaan baru setelah tim memastikan kesiapannya dipersilakan untuk beroperasi. Jika saat operasional melanggar, sanksinya tegas hingga penutupan obyek wisata itu. Bagus sekali semua yang dilaksanakan di sini. Daerah-daerah lain agar mencontoh Banyuwangi,” pesan Doni.
Kemarin sore, dari Agrowisata Taman Suruh Anas mengantar Doni dan rombongan hingga dekat tangga pesawat di Bandara Banyuwangi. Sekitar pukul 15.40 pesawat VIP Boeing 737-400 milik TNI AU lyang dinaiki rombongan lepas landas dari bandara itu.
Perjalanan ke Jakarta selama 1 jam 20 menit. Selama di jalan cuacanya cerah. Saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta disambut Danlanud Marsma TNI Purwoko Aji.
Dua hari di Banyuwangi penuh kenangan dan kesannya mendalam sekali. Ada optimisme yang besar dalam melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Alhamdulillah dan aamiin ya robbal aalamiin…
>>>Dari Bogor saya ucapkan selamat belajar dari pihak-pihak yang telah berhasil. Salam hormat buat keluarga. 06.30 27062020😃<<<
