TUBAN, Tugujatim.id – Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengapresiasi hasil pertanian di Kabupaten Tuban saat momentum Penas XVI 2023. Penghargaan yang diterima langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky itu atas capaian hasil pertanian yang melimpah ruah bahkan surplus selama beberapa tahun terakhir.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menerima penghargaan ini dalam event Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI yang berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), selama 10-15 Juni 2023.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P), Kabupaten Tuban menempati urutan pertama produksi jagung terbesar di Jawa Timur. Total produksinya sebesar 774.322 ton.
Kabupaten Tuban mampu merealisasikan luas tambah tanam (LTT) pada 2023 seluas 123.408 hektare. Padahal, targetnya seluas 118.757 hektare.
Selain itu, Kabupaten Tuban juga berada di urutan ke-5 produksi padi terbesar di Jawa Timur. Realisasi panen seluas 85.288 hektare, sedangkan produksi gabah kering giling 498.939 ton setara dengan 288.097 ton beras.
Surplus beras rata-rata 50,09 persen per tahun setelah dikurangi konsumsi penduduk. Sedangkan realisasi LTT 2023 telah tercapai seluas 84.161 hektare dari target 82.368 hektare.
Atas capaian ini, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky berterima kasih telah memperoleh penghargaan. Penghargaan tersebut bukti kerja keras dan sinergitas antara Pemkab Tuban dan seluruh elemen masyarakat, terutama petani dan nelayan.
Dia mengatakan, dengan memperoleh penghargaan ini jadi termotivasi memaksimalkan potensi pertanian dan perikanan di Kabupaten Tuban.
“Potensi ini akan terus dioptimalkan Pemkab Tuban di tengah terus berkurangnya lahan pertanian,” terangnya.
Mas Lindra, sapaan akrab bupati Tuban, menyatakan, pemkab berkomitmen terus mengembangkan sektor pertanian. Pengembangan tersebut, dia mengatakan, mencakup alat pertanian modern, peningkatan kualitas infrastruktur pendukung pertanian, ketersediaan pupuk, hingga stabilitas harga pangan.
Tujuannya, dia membeberkan, agar mampu mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah petani.
“Juga menyediakan bahan pangan yang berkualitas dan bisa dikonsumsi semua lapisan masyarakat Kabupaten Tuban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPP SDM) Kementan RI Dedi Nursyamsi mengatakan, bidang pertanian berperan penting untuk merealisasikan ketahanan pangan di Indonesia.
Dia berharap, para petani mampu menghasilkan pangan, terutama memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
“Kami yakin bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis global,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, langkah ini sejalan dengan tujuan petani dan nelayan. Mereka ingin menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, juga meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, serta mampu menggenjot ekspor.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pimpinan daerah diminta tetap komitmen dalam kesinambungan meningkatkan produksi pertanian di daerahnya masing-masing. Selain itu, juga selalu bersinergi dengan petani guna menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Tidak lupa, dia mengatakan, juga mampu mengembangkan inovasi program dan alat mesin pertanian guna mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman el nino.
Dedi Nusyamsi juga memberikan apresiasi kepada petani, nelayan, pemerintah daerah, semua pihak yang telah mendukung pengembangan pertanian di Indonesia.
Produk pertanian dan alat pertanian muktahir yang ditampilkan saat pameran Penas menjadi motivasi sekaligus jawaban dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Mari bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan krisis pangan global,” tuturnya.