KEDIRI, Tugujatim.id – Sejumlah warga di Dusun Sumber Lumbu, Desa Margourip, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri menghadang truk dam yang melintas di jalan desanya. Mereka geram karena jalan desa rusak akibat truk pasir yang sering lewat melebihi kapasitas jalan.
Video warga yang menghalangi dan menyuruh mundur truk pasir berisi penuh tersebut viral di media sosial, sejak Minggu (6/2/2022).
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri, dr Ari Purnomo Adi, menanggapi hal tersebut. Dia mengatakan aksi itu dilakukan warga yang berada di sekitar lereng Gunung Kelud untuk menjaga jalan desanya dari kerusakan. Terlebih jalan itu menjadi jalur evakuasi di saat bencana erupsi Kelud terjadi.
“Saya kira itu ada orang meninggal kok ada warga ramai, ternyata itu warga sedang menyuruh mundur truk penuh yang terisi pasir,” ungkapnya.
Ari menambahkan jalan di desa tersebut memang sudah halus atau baru diperbaiki. Hal itu membuat warga tidak memperbolehkan untuk dilintasi truk dam yang melebih kapasitas demi menjaga keawetan jalan dari kerusakan.
Dia mengatakan sebelumnya warga sudah memasang plang yang bertuliskan melarang truk pasir melintas. Namun, truk masih melintas dan warga pun menyuruh mundur.
“Ada 4 truk yang disuruh warga mundur sejauh 3 km, sebenarnya ada jalan besar yang bisa dilintasi, tapi entah kenapa truk-truk itu melintasi jalan desa itu,” tambahnya.
Ketua FPRB tersebut mengapresiasi tindakan warga, pasalnya warga di lereng Gunung Kelud sudah mulai sadar merawat infratruktur dari kerusakan. Selain itu, warga juga sudah sadar pentingnya jalur evakuasi jika terjadi ancaman erupsi gunung berapi.
“Semua warga itu terjun, hujan-hujan mulai orang dewasa dan anak-anak. Itu patut kita apresiasi. Warga sudah mulai sadar akan merawat infrastruktur yang dimiliki,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan sudah saatnya warga sadar tentang potensi bencana di daerahnya. Sehingga mereka dapat bersiap untuk mengantisipasi ancaman tersebut supaya tidak menelan korban jiwa.
“Ini merupakan awal yang bagus, dengan warga yang tahu potensi bencana di daerahnya mereka dapat bersiap menghadapi dan dapat mengetahui tanda-tanda alam yang ada,” pungkasnya.