TRENGGALEK, Tugujatim.id – Peran pelajar dalam pembangunan daerah khususnya Kabupaten Trenggalek sangat dinanti-nantikan, pasalnya pelajar menjadi tolok ukur keberhasilan dalam pengembangan dan proses jalannya Sumber Daya Manusia (SDM), apalagi dengan seiring perkembangan zaman yang serba digitalisasi dengan bersandingan progam Bupati Trenggalek 2030 untuk terciptanya Kabupaten yang sustainable city, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) persiapkan kader militansi, Minggu (11/04/2021).
Pandemi Covid-19 bukan halangan lago untuk menciptakan kader-kader yang militan, dengan teknis luring namun berbeda tempat menjadikan jalannya konferensi cabang IPNU & IPPNU tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.
“Kami memang menggelar konferensi cabang untuk IPNU dan IPPNU dengan diikuti 218 peserta, kami membagi ada 3 titik lokasi, karena juga tidak memungkinkan untuk dijadikan satu lokasi, alhamdulilah dengan adanya 3 titik lokasi tersebut acara berjalan lancar,” ungkap Pusputa Sriwigati, Ketua Pelaksana Konfercab IPNU-IPPNU.
Puspita menjelaskan ada beberapa teknis tahapan dalam konfercab masa jabatan 2021-2023, dalam masa periode yang tidak singkat panitia juga harus memperhatikan betul-betul militansi yang nanti akan memegang tonggak kendali jabatan IPNU & IPPNU Kabupaten Trenggalek.
“Setelah melalui beberapa tahapan teknis akhirnya dengan melalui aklamasi, menghasilkan 2 kader terbaik IPNU dan IPPNU Bumi Menak Sopal, yaitu Jalaludin Fajar Permadi (Gus Jalal-Red) dan IPPNU Sablili Arif, Srikandhi kelahiran Panggul Treggalek, dengan demikian kami berharap ini sebaga awal terbukanya jendela yang mampu menjadi ventilasi bagi kadernya dan mampu menyinari Kabupaten Trenggalek,” jelas Puspita.
Dikonfirmasi dilain tempat dua kader yang terpilih tersebut memberikan beberapa kata sebagai genjotan awal masa kepemimpinannya di dalam IPNU & IPPNU Kabupaten Trengggalek, Gus Jala mengatalan bahwasanya ini sebagai ujian terhadap saya, karena amanah yang diberikan harus dijalankan dengan usaha yang baik.
“Tanggung jawab sebagai ketua PC IPNU ini adalah ujian bagi saya dan bagi kalian , ujian bagi kalian karena dengan sifat saya dan segala kekurangan saya. Ujian bagi saya saat mengemban amanah,” ungkap Gus Jalal pria kelahiran Desa Jombok Pule Trenggalek.
Sedangkan Sabil Arif, menegaskan bahwasanya dua tahun ke depan dalam masa jabatan di IPPNU adalah bentuk gotong rotong antara semua kader, jadi ia mengajak menciptakan pelajar yang sadar akan gotong royong.
“PC IPPNU Trenggalek 2 tahun ke depan bukan hanya di tangan saya, namun di tangan semua kader se-Tenggalek. Berjuang bersama untuk Trenggalek lebih baik,” pungkas srikandi milenial kelahiran Panggul Trenggalek ini.