SURABAYA, Tugujatim.id – Hari Raya Kurban menjadi momen bagi masyarakat untuk mengonsumsi daging. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mengonsumsi daging tanpa memperhatikan batasan kebutuhan tubuh.
Dampak buruk bagi kesehatan tak hanya dari kelebihan konsumsi daging, namun juga kekurangan konsumsi daging.
Dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Lailatul Muniroh menuturkan bahwa terdapat efek samping dari mengonsumsi daging ketika kelebihan maupun kekurangan.
Dampak Kelebihan Konsumsi
Mengonsumsi jenis daging yang memiliki kandungan lemak tinggi akan berpengaruh pada kandungan kalori yang juga relatif tinggi. Sehingga, jika mengonsumsi daging terlalu banyak tanpa memperhatikan asupan kalori kebutuhan tubuh, maka akan berkontrubusi terhadap bertambahnya berat badan.
“Kalau mengonsumsi daging yang kandungan lemak jenuhnya tinggi bisa meningkatkan risiko pengembangan penyakit metabolik seperti resistensi insulin dan diabetes tipe dua,” kata Lailatul.
Selain itu, daging dengan kandungan lemak jenuh dan kolestrol tinggi menimbulkan risiko penyakit jantung karena kadar kolestrol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) akan meningkat di dalam darah yang berakibat penumpukan plak di arteri.
“Juga, mengonsumsi terlalu banyak daging dalam waktu yang lama juga bisa meningkatkan risiko pencernaan seperti sembelit dan kanker usus,” ucapnya.
Dampak Kekurangan Konsumsi Daging
Di sisi lain, mengonsumsi daging yang terlalu sedikit juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya risiko penyakit anemia.
Lailatul menjelaskan, zat besi yang terkandung dalam daging akan membantu tubuh untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi.
Selain itu, daging juga memiliki kandungan maanfaat lain seperti asam amino esensial, zinc, vitamin B12. Manfaat B12 dari daging adalah membentuk fungsi normal sistem saraf dan sel darah merah.
“Kalau kekurangan daging untuk diet bisa menyebabkan tubuh kekurangan protein dan zat besi. Jadi, bisa berdampak pada pertumbuhan yang tidak optimal dan berisiko defisiensi gizi,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti