TUBAN, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha terpaksa beradaptasi dengan keadaan. Hal tersebut dilakukan agar roda perekonomian bisa berjalan dengan lancar. Salah satunya yang dilakukan perajin tape singkong di Desa Klutuk, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban ini. Berkat keuletan dan ketekunan para perajin untuk terus berinovasi sehingga bisa melewati kendala di masa itu sulit.
Ada sekitar 15 warga yang mempunyai UMKM dengan produk tape singkong. Usaha produksi tape singkong di wilayah ini sebagian besar merupakan bisnis turun temurun yang diwariskan dari keluarga hingga sekarang.
Salah satunya yang dilakukan Sulimah, 48, pemilik produk berlabel Sulimah Tape Singkong. Olahan singkong yang mempunyai rasa manis dengan tekstur lembut ini mampu memproduksi tape singkong hingga 100 kilogram setiap harinya dengan omzet jutaan rupiah.
“Menjalankan bisnis sekitar tahun 2010 yang lalu, Mas. Alhamdulillah, orderannya lumayan banyak,” kata Sulimah, Senin (13/12/2021).
Tak hanya itu, rumah yang sekaligus jadi toko produk tape singkong hasil olahannya itu hampir tidak pernah sepi pembeli. Sekadar untuk dikonsumsi maupun diburu tengkulak untuk dijual kembali. Produk olahan yang dihasilkan dibanderol cukup ekonomis, sekitar Rp 10 ribu per bungkus dalam kemasan besek, Rp 4 ribu dalam kemasan mika plastik.
“Ada pelanggan dari Kragan Jawa Tengah, yang dari daerah sekitar sini kebanyakan pedagang di pasar, pedagang keliling. Untuk penghasilan bisa Rp 500 ribu dan kalau ramai seperti hari libur bisa mencapai Rp 1,5 juta per hari,” kata Sulimah.
Selain itu, dalam proses produksi tape singkong dibutuhkan waktu dalam 2 hari dengan dibantu anak dan 4 orang pegawainya. Mulai dari pengupasan dan pencucian singkong.
“Namun untuk perebusan dan peragian saya lakukan sendiri,” ucapnya.
Bedanya tape singkong Tuban dengan tape daerah lain yaitu pengunaan singkong Kunir sebagai bahan bakunya. Alhasil produksi tape Tuban memiliki rasa yang lebih manis, tekstur tidak kering, dan tekstur lebih lembut ketika dinikmati.
Sementara itu, perangkat desa setempat Supono menyebutkan, pemerintah desa telah mengupayakan kerja sama dengan pemkab lewat diskoperindag untuk mengembangkan potensi terhadap pelaku usaha tape di Desa Klutuk.
“Sudah kami lakukan pembinaan bersama diskoperindag. Para pelaku UMKM produk tape singkong kami dampingi untuk studi banding ke Bondowoso untuk belajar pembuatan sampai pengemasan menggunakan besek,” tutup Supono.