PASURUAN, Tugujatim.id – Temuan bau busuk diakui Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto saat sidak ke lokasi pipa pembuangan limbah Pabrik Satoria Group di atas aliran Sungai Welang, pada Sabtu (28/10/2023) pagi.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Andri langsung memerintahkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan untuk mengambil ulang sampel air dari saluran pembuangan limbah tersebut.
Sejumlah perwakilan petugas DLH pun mengambil sampel air berbau menyengat yang keluar dari pipa besar tersebut.
Andriyanto mengatakan bahwa pengambilan ulang sampel ini dilakukan sebagai pembanding. Pasalnya, sebelumnya, baik DLH Kabupaten Pasuruan dan DLH Provinsi Jawa Timur juga telah mengambil sampel. “Sembari kita menunggu hasil laboratorium DLH Jatim, sekitar dua minggu lagi,” ucap Andriyanto.
Pria yang juga menjabat Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur ini menjelaskan bahwa sidak kali ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari maraknya keluhan warga dari enam desa yang tinggal di sekitar aliran Sungai Welang.
Dia ingin mengonfirmasi langsung kondisi sebenarnya Sungai Welang yang dicurigai oleh warga telah tercemar limbah pabrik. “Saya pun harus turun untuk melihat sendiri. Kami konfirmasi aduan, curhatan, dan keluh kesah masyarakat,” jelasnya.
Dijelaskan Andri, tujuan ia menggelar sidak tak lain sebagai bagian dari konfirmasi sekaligus memenuhi permintaan warga yang meyakini Sungai Welang tercemar akibat limbah pabrik. “Ini bagian dari kami mengkonfirmasi aduan, curhatan, dan keluh kesah masyarakat, sehingga saya pun harus turun untuk melihat sendiri,” katanya.
Sebelumnya, tim DLH Provinsi Jawa Timur telah mengambil sampel air di sekitar aliran Sungai Welang, di Desa Wrati, pada Jumat (20/10/2023).
Petugas DLH Jatim mengambil sebanyak tiga sampel untuk dicek kandungannya di laboratorium dan dilakukan pembandingan, yakni sampel air yang keluar dari saluran pembuangan limbah Pabrik Satoria Group, sampel air up stream (aliran atas) Sungai Welang yang belum tercemar, serta sampel air downstream (aliran bawah) yang sudah tercemar.
Beberapa minggu sebelumnya, tim DLH Kabupaten Pasuruan juga mengambil sampel air saluran pembuangan limbah pabrik, pada Senin (9/10/2023).
Namun, hingga saat ini, hasil uji lab dari dua instansi pemerintah itu masih belum keluar.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti