SURABAYA, Tugujatim.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya berjanji akan menambah dan membangun fasilitas terapi kanker di dua rumah sakit di Surabaya. Penambahan tersebut rencananya dibangun di RS Bakti Dharma Husada (BDH) dan RS Mohammad Soewandhi agar pasien kanker lebih cepat tertangani.
“Jadi, untuk di BDH akan dibangun untuk fasilitas terapi kanker, kemudian kalau RS Soewandhie akan dibangun radio terapi, kalau di sana akan dibangun untuk terapi yang lain. Mungkin masih dalam kajian-kajian ya, kemarin ada yang belum selesai dari BDH, untuk luas lahan dan teknik pembangunan. Kemudian yang di RS Soewandhie tinggal alatnya saja,” terang Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita, Kamis (01/04/2021) siang.
Febria juga menerangkan data pasien kanker telah mengalami penurunan. Setidaknya ada kurang dari 3.000 pasien kanker yang ada di seluruh kecamatan di Kota Surabaya, jelas Febria, apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 3.500 pasien kanker.
“Kondisi pasien kanker di Surabaya. Sudah menurun, beberapa itu kurang lebih dari 3.000 pasien di seluruh kecamatan. Kalau dibandingkan tahun sebelumnya turun, kemarin itu sekitar 3.500 pasien,” jelasnya.
Pelayanan Kesehatan Gratis di Surabaya
Selain membahas fasilitas dan pelayanan kanker, Kepala Dinkes Surabaya, Febria juga menerangkan pelayanan kesehatan gratis yang dapat dinikmati warga Surabaya secara umum per hari ini (01/04/2021). Dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP), warga Surabaya yang belum terdaftar BPJS dapat menunjukkan KTP, otomatis biaya pelayanan kesehatan ditanggung pemerintah.
“Sebetulnya, hari ini (01/04), sudah berlaku Jaminan Kesehatan Semesta, menunjukkan KTP kalau dia belum menjadi peserta BPJS, saat pasien itu sakit dan dia berobat ke rumah sakit, maka kartu KTP bisa ditunjukkan, berlaku untuk pelayanan dan biaya ditanggung oleh pemerintah kota kelahirannya,” bebernya.
Untuk pendaftaran masyarakat sehat dapat dilakukan melalui kelurahan, jelas Febria, perlu mempunyai aplikasi bernama ‘e-Pemutahiran’, untuk pengusulan siapa saja keluarga yang belum menjadi peserta BPJS.
“Yang harus diketahui, kalau masyarakat sehat itu mendaftarnya lewat kelurahan, kita punya aplikasi ya yang namanya e-pemutahiran nanti daftarkan lewat situ langsung Kelurahan bisa mengusulkan siapa-siapa masyarakat Surabaya yang belum mendapatkan menjadi kepesertaan BPJS,” pungkasnya. (Rangga Aji/gg)