TUBAN, Tugujatim.id – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 5,85 persen. Kontraksi ini dipengaruhi oleh pelemahan di berbagai sektor ekonomi karena pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Bupati Tuban, H. Fathul Huda usai melantik pejabat Eselon II di lingkungan pemerintah Kabupaten Tuban, di Pendopo Krida Manunggal Tuban, Kamis (1/4/2021).
“Saya tercengang setelah melihat data kalau pertumbuhan ekonomi Tuban jauh mengalami penurunan. Implikasinya terhadap angka kemiskinan yang meningkat dari tahun sebelumnya,” kata Bupati Tuban, H. Fathul Huda.
Data yang diperoleh dari situs resmi tubankab.bps.go.id menyebut jika perekonomian Kabupaten Tuban tahun 2020 yang tercermin melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar berlaku mencapai Rp. 62,32 triliun. Sedangkan berdasarkan PDRB atas dasar konstan sebesar Rp. 42,70 triliun.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Tuban tahun 2020 terkontraksi sebesar 5,85 persen karena dipicu oleh melemahnya pilar utama perekonomian Tuban akibat pandemic Covid-19. Di antaranya sektor Industri pengolahan -11,44 persen; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -9,69 persen dan Penyedia Akomodasi dan Makan Minum -9,34 persen
Sedangkan dari sisi lapangan usaha, perekonomian Tuban didominasi oleh empat kategori lapangan usaha. Sebagaimana struktur tahun-tahun sebelumnya, keempat lapangan usaha dominan tersebut adalah Industri Pengolahan (27,70 %); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (20,25%); Perdagangan, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (13,43%); serta kategori Konstruksi sebesar 12,26 persen. Sedangkan tiga belas kategori lapangan usaha yang lain, masing-masing berkontribusi dibawah 9,00 persen)
Sementara itu untuk data kemiskinan di Bumi wali sampai di tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 187.130 jiwa atau meningkat 16.330 ribu orang dibanding sebelumnya pada prosentase 15,31 persen.
Jika mengacu angka dari tahun 2015, angka kemiskinan 17,08 persen, tahun 2016 sebesar 17,14 persen, tahun 2017 di angka 16,87 persen dan 2018 mengalami penurunan 15,31 persen.
“Tahun ini naik lagi angka kemiskinannya,” ungkap bupati dua periode ini.
Dengan kondisi angka kemiskinan tersebut, Kabupaten Tuban menjadi termiskin ke-5 di Jatim. Adapun urutannya, Sampang 22,78 persen, Bangkalan 20,56 persen, Sumenep 20,18 persen, Probolinggo 18,61 persen, baru Tuban 15,91 persen. (Mochamad Abdurrochim/gg)