MALANG, Tugujatim.id – Aksi vandalisme kembali terjadi di Kota Malang. Kali ini aksi teror vandalisme terjadi di pagar rumah dinas (rumdis) Wali Kota Malang Sutiaji dengan bernada kritik bertuliskan “Wali Kota Tewur Mundur Ji!” pada Jumat (01/10/2021). Tapi, Polresta Malang Kota tak bisa menindaklanjutinya karena tak ada laporan.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yuda Riambodo menjelaskan, perkara tersebut merupakan delik aduan absolut. Jadi, harus ada pelapornya sebagai pihak yang merasa dirugikan.
“Sampai detik ini kami belum mendapatkan laporan dari pihak yang merasa dirugikan terhadap hal tersebut,” ucapnya, Senin (04/10/2021).
Dia mengatakan, untuk itu pihaknya tidak bisa menindaklanjuti aksi vandalisme itu.
“Artinya, ya kami tidak bisa menindaklanjutinya, tapi tetap didalami,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya juga telah melakukan penyelidikan terhadap perkara itu untuk menelusuri jejak pelaku vandalisme. Namun, saat pihaknya melakukan pengecekan lokasi, memang sudah tidak ditemui vandalisme itu karena sudah dihapus.
“Kami juga sudah cek ke TKP dan memang sudah dihapus. Kami juga sudah melakukan penyelidikan, kami mendalami dan masih menganalisis siapakah pelakunya,” paparnya.
Dia mengaku tidak tahu siapa yang menghapus aksi vandalisme di rumdis wali Kota Malang.
“Saya gak tau siapa yang menghapus. Saat dicek di TKP setelah dapat informasi itu sudah terhapus. Jadi kami kurang paham siapa yang menghapusnya,” imbuhnya.
Tak hanya di pagar rumah dinas wali Kota Malang, vandalisme bertuliskan “Wali Kota Tewur Mundur Ji!” juga terdapat di beberapa aspal jalan raya. Seperti di jalan dekat Monumen Chairil Anwar, perempatan Rajabally, dan perempatan Jalan Veteran.
Satpol PP Kota Malang dan Dishub Kota Malang secara cepat segera melakukan penghapusan terhadap sejumlah coretan vandalisme tersebut.
Sementara itu, sebelumnya, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku ikhlas mendapat kritikan dari masyarakat Kota Malang. Namun, pihaknya juga menyayangkan aksi vandalisme itu juga dilakukan di fasilitas umum yakni jalan raya.
“Saya ikhlaskan orang yang membuli saya, monggo. Tapi, saya menyayangkan kenapa ini fasilitas umum yang dicoret-coret,” ujarnya Jumat (01/10/2021).
Menurutnya, dia tidak mempermasalahkan kritikan masyatakat kepadanya melalui cara apa pun. Namun, dia berharap kritikan itu tidak dilakukan dengan cara mencoret-coret fasilitas umum.
“Kalau objeknya saya sendiri tidak pernah mempermasalahkan jenisnya. Tapi, ketika fasilitas-fasilitas umum yang dicoret-coret, ya kalau bisa janganlah,” ujarnya.