TUBAN, Tugujatim.id – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melakukan terobosan “Kedaireka”. Program ini mengakomodasi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan perguruan tinggi. Pembahasan ini pun dikupas dalam pelatihan jurnalistik Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) 2021 Batch 3 yang diselenggarakan oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) pada Senin (01/11/2021) secara virtual.
“Jadi apa yang menjadi kebutuhan industri, bisa ditangkap langsung oleh perguruan tinggi. Terciptalah simbiosis mutualisme,” ujar Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof Ir Nizam saat memberikan materi inovasi Merah Putih Kampus Merdeka Gerakan Bangga Buatan Indonesia dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) 2021 Batch 3 yang diselenggarakan GWPP bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation, Senin (01/11/2021).
Guru Besar Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menambahkan, kebutuhan yang dimaskud adalah industri menawarkan problem atau peluang yang ada, kemudian perguruan tinggi menjawabnya dengan ide, solusi, dan inovasi untuk industri. Dia melanjutkan, setelah keduanya klop, mereka saling membubuhkan komitmen untuk kerja sama.
“Menciptakan inovasi atau jawaban dari problem yang ditawarkan dari industri, tentunya ada pembiayaan. Lha anggarannya dibagi atau sharing antara industri dengan pemerintah. Sebagai wujud komitmen keseriusan,” tambah pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) dari tahun 2008-2013 ini.
Sebagaimana diketahui, jumlah perguruan tinggi di Indonesia lebih banyak daripada lembaga riset sehingga melalui hal ini hasil riset dari perguruan tinggi diharapkan dapat sesuai kebutuhan segala sektor. Nizam mengharapkan hasil riset yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dapat beramplifikasi dampaknya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai kepala Pusat Penilaian Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, setelah hasil kolaborasi ini, dia mengajak masyarakat untuk mencintai produk buatan anak bangsa sendiri.
“Muaranya, kalau semua sudah tercipta karya dari anak bangsa. Tinggal kita mengapresiasi dengan bangga buatan Indonesia,” ajak pria yang lahir di Surakarta, 6 Juli 1961, itu.
Nizam mencontohkan, berbagai produk yang dihasilkan dari generasi Indonesia, seperti Gesit 2020, motor skuter listrik buatan ITS; mini BTS, karya dosen dan mahasiswa ITB dan telah diuji coba di pedalaman NTT; dan banyak lagi yang lainnya.
Untuk diketahui, dalam pelatihan ini juga hadir Direktur Pelaksana GWPP Nurcholis MA Basyari dan para mentor FJP GWPP Haryo Prasetyo dan Frans Surdiasis. Tugujatim.id dan Tugumalang.id termasuk di antara 15 wartawan/media peserta FJP 2021 Batch 3 yang turut hadir.