Tugujatim.id – Dr Syifa Mustika, dokter spesialis penyakit dalam, memberikan edukasi mengenai personal branding di acara talkshow dan workshop Malang #MakinCakapDigital di sebuah kafe Kota Malang pada hari kedua, Rabu (27/07/2022).
yang lebih dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan ahli covid, mengisi waktunya dengan edukasi mengenai personal branding bersama dengan para generasi muda dalam acara talkshow dan workshop Malang #MakinCakapDigital di hari kedua pada (27/07/2022).
Acara talkshow ini digelar atas kerja sama antara Tugu Media Group, ICT Watch, Relawan TIK, Portkesmas, APJII, Suara.com, Siber Kreasi, dan Kementerian Kominfo yang dilaksanakan selama dua hari.
Also Read
Dalam pemaparannya, Dr Syifa Mustika menyingung mengenai informasi seputar pentingnya personal branding di era digital. Menurutnya, personal branding adalah terkait dengan seperti apa orang lain mengenal diri Anda.
“Pada revolusi 4.0 bahkan mau revolusi 5.0 ini kalau kalian tidak mengikuti perkembangan maka akan tertinggal, dan salah satunya di era digital ini yang memang menjadi kebutuhan adalah personal branding,” ujar dokter yang juga pengurus Persatuan Dokter Nadhatul Ulama (PDNU).
Dia kemudian melanjutkan dengan menceritakan pengalaman pribadinya tentang bagaimana dia yang juga seorang ahli di bidang kesehatan memperlihatkan kekecewaannya mengenai berita hoaks tentang Covid-19 yang cepat beredar di masyarakat 2,5 tahun lalu.
“Pada saat itu saya melihat keresahan hoaks ini asalnya dari medsos, sehingga saya merasa peran saya untuk meluruskan hal itu adalah melalui medsos juga dengan mengambil peran edukasi,” terangnya.
Dia menjelaskan data dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) hoaks yang beredar di masyarakat didominasi oleh postingan media sosial dengan permasalahan kesehatan berada di besaran tingkatan nomer dua setelah penyakit degeneratif.
Literasi digital di Indonesia, imbuhnya, sudah semakin berkembang walaupun di sisi lain masyarakat mudah dibelokkan ke arah berlawanan.
Namun melalui konsistensinya dalam mengedukasi tentang Covid-19 di akun sosial medianya, Dr Syifa mengaku branding yang terbentuk di masyarakat pada akhirnya adalah dokter satgas Covid-19 dibandingkan dengan spesialis Gastroenterologi.
“Dari praktik yang saya alami, kalau semisal kita konsisten menjalani suatu hal dan kita punya tujuan untuk itu, maka akan dilihat orang dianggap sebagai personal branding,” tandasnya.
Personal branding yang lekat dengan satgas Covid0-19 pada Dr Syifa diperkuat dengan peluncuran bukunya mengenai lingkup Covid-19 di tahun 2020 yang berjudul ‘New Normal’ disusul dengan buku baru ditahun 2021 dengan judul ‘Vaksin’.
Di akhir presentasinya, dia membagikan empat kiat untuk mempertahankan personal branding di media sosial pada para generasi muda, di antaranya; 1) jangan merusak branding positif yang telah dibangun, 2) riset materi yang disukai oleh penonton, 3) menjaga konsistensi, dan 4) kolaborasi dengan berbagai pihak.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim