MALANG, Tugujatim.id – Dalam masa pandemi ini, sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Banyak orang kehilangan pekerjaan, pemutusan kerja dan penurunan tingkat pendapatan keluarga. Tidak terkecuali warga Dusun Clumprit, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ini juga mengalami kondisi ini. Hal ini mendorong ibu-ibu rumah tangga mencari solusi dengan berusaha menambah income atau pendapatan keluarga dari berbagai usaha, termasuk membuat lipstik.
Beberapa program pendidikan keterampilan kewirausahaan telah dikembangkan di Dusun Clumprit, tapi program kegiatan terhenti atau tidak berlanjut disebabkan banyak faktor. Salah satunya tidak berjalannya program yang telah diinisiasi adalah segmen konsumen yang terbatas sehingga tidak memberi prospek yang menjanjikan.
Karena itu, diperlukan suatu usaha yang mempunyai pangsa pasar yang luas. Departemen Kimia FMIPA UM melihat peluang untuk memberikan pelatihan guna membantu peningkatan penghasilan keluarga bekerja sama dengan LKP Jotaz Education sebagai penggerak ibu-ibu PKK di Dusun Clumprit, Desa Merjosari.
Untuk diketahui, lipstik merupakan suatu kebutuhan bagi kaum hawa yang tidak terelakkan. Lipstik dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi para pemakainya. Meski di tengah pandemi orang menggunakan masker, dan menuju masa new normal, tapi kebutuhan untuk tetap cantik menjadi hal wajib bagi penampilan. Banyak produk lipstik yang mengandung komponen membahayakan kesehatan, karena kandungan bahan kimia sintetis yang kurang aman.
Karena itu, dosen Kimia UM merasa perlu untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang bahaya komponen kimia lipstik. Edukasi itu dilakukan dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan di Dusun Clumprit, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari yaitu pada 3 dan 4 September 2022 bertempat di Café Sarijan Merjosari, sebagai tempat yang kekinian bagi ibu-ibu PKK.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang (UM) dengan bimbingan dosen-dosen Kimia dan Farmasi UM yang mumpuni di bidangnya, dan dibantu mahasiswa Kimia UM.
Bertindak sebagai Ketua adalah Dr Neena Zakia SSi MSi. Dalam penyampaian materi, Surjani Wonorahardjo PhD membeberkan komponen-komponen dalam lipstik dan bahayanya. Sedangkan Dr Siti Marfu’ah MSi menjelaskan tentang pigmen dan bahan alam apa saja yang dapat menghasilkan pigmen atau pewarna alami.
Dalam kesempatan ini, juga dipaparkan bagaimana tips pemasaran oleh Dr Yudhi Utomo MSi dan proses perizinan suatu produk kosmetik oleh apt. Hilda Srivaliana Ilham SFarm MFarm.
Dalam pelatihan lipstik berbahan dasar pigmen alami ini digunakan beberapa bahan alam sebagai komponen penting penghasil warna lipstik. Bahan alam yang digunakan adalah buah naga, buah bit, bunga rosela, bunga kol ungu, dan bayam merah yang mempunyai pigmen alami yang dapat digunakan sebagai pewarna yang cantik juga. Bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan, selain sudah biasa untuk dikonsumsi, dapat dimanfaatkan pula sebagai alternatif pewarna lipstik yang aman bagi tubuh, ramah lingkungan, dan harga terjangkau.
Kelompok ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti pelatihan ini, dan berharap dapat diadakan lagi pelatihan sejenis yang berhubungan dengan produk-produk kecantikan.
Di akhir penyampaian materi, Dr Neena Zakia SSi MSi menuturkan keinginan kolaborasi civitas akademika Dosen FMIPA Universitas Negeri Malang dengan warga Dusun Clumprit, Desa Merjosari.
Dia juga berharap dari pelatihan ini ibu-ibu PKK Dusun Clumprit dapat mempraktikkan membuat lipstik di rumah sendiri untuk memenuhi kebutuhan kecantikan dan dapat meningkatkan perekonomian bagi warga Clumprit secara lebih luas. Namun demikian untuk sampai ke tahap produksi, masih perlu diadakan berbagai pelatihan menyangkut daya tahan produk dan perizinan. (adv)