KEDIRI, Tugujatim.id – Tim dosen dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) Kampus Kediri melakukan program pengabdian kepada masyarakat. Dosen Polinema pun berinisiatif untuk menaikkan branding produk telor asin salah satu pemilik usaha bernama Asiah.
Karena memiliki pasar kuliner yang bagus, pemilik usaha pembuatan telur asin juga merebak di pelosok Indonesia, salah satunya milik Asiah, warga asal Desa Pagu, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dia memiliki usaha pembuatan telur asin bernama “Teloer Asin Berkah”.
Usaha pembuatan telur asin ini sudah memiliki pelanggan tetap. Dalam sekali proses pembuatan, dia memasak 3.000-5.000 biji telur asin. Produk Teloer Asin Berkah yang dibuat dari telur putih (bebek Peking) dan hijau (bebek biasa).
Proses perendaman telur asin memakan waktu 1-2 minggu tergantung rasa asin yang disesuaikan dengan pesanan. Telur asin ini dapat bertahan sampai sebulan lamanya.
Dalam menjalankan usaha ini, Asiah pun dibantu suami, saudara, dan anaknya. Untuk proses pemilihan telur, perendaman, dan memasak, Asiah dibantu oleh saudaranya. Sedangkan untuk pemasarannya dibantu oleh suami dan anaknya dengan cara dititipkan di warung-warung atau ditawarkan melalui WhatsApp.
Melihat usaha ini, Abidatul Izzah dan tim dosen Polinema berinisiatif untuk menaikkan branding usahanya melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Tim dosen tersebut beranggotakan Yohan Bakhtiar, Kunti Eliyen, Ellya Nurfarida, dan Zulfa Khalida dari gabungan program studi Manajemen Informatika, Akuntansi, dan Teknik Mesin.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini didukung penuh oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masayrakat Politeknik Negeri Malang. Kegiatan ini diawali dengan membuatkan logo produk, proses pembuatan logo disesuaikan dengan identitas UMKM.
Pada logo akan ditampilkan gambar bebek yang menunjukkan bahwa UMKM menggunakan telur bebek asli untuk pembuatan telur asin. Penggunaan dominasi warna hijau dan orange juga menunjukkan bahwa logo ini identik dengan telur asin yang memiliki cangkang warna hijau dan dengan isi telur berwarna orange.
Untuk pengemasannya, tim dosen Polinema memperbaiki secara tampilan dan keamanannya. Padahal, sebelumnya pengemasan telur asin memanfaatkan kotak kertas yang dilipat mengelilingi sisinya.
Saat ini, Teloer Asin Berkah sudah menggunakan plastik khusus untuk wadah telur yang kemudian ditempeli stiker logo. Kini tampilan pengemasan produk lebih indah. Tim pengabdi juga membantu membuatkan akun e-commerce dan media sosial.
Beberapa akun pun sudah dibuat di antaranya di Instagram, shopee, dan tokopedia dengan usename “teloerasin berkah”. Setelah akun tersebut dibuat, diselenggarakan pelatihan tentang bagaimana mengambil gambar sebuah produk dan mengelola akun e-commerce dan media sosial yang sudah dibuat sebelumnya.
Pelatihan ini dianggap penting karena terbukti dapat membantu merealisasikan tujuan utama yakni menaikkan brand awarness. Pemilik mengaku senang dengan bantuan berupa wadah untuk pengemasan juga jasa dalam pembuatan e-commerce dan media sosial. (adv)
Editor: Dwi Lindawati