KEDIRI, Tugujatim.id – Tim Dosen PSDKU Polinema Kampus Kediri membantu inventarisasi aset tetap Syafiqa Mom and Baby Kid’s Spa. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diketuai oleh Yohan Bakhtiar, beranggotakan Toga Aldila Cinderatama, Ellya Nurfarida, Mujahid Wahyu, Ahmad Saifi Athoillah, dan Hadi Rahmad.
“Dosen PSDKU Polinema di Kota Kediri, terdiri dari dosen Akuntansi dan Manajemen Informatika dan Teknik Mesin bekerja sama membantu pemilik usaha, Urun Nidiyanti untuk menerapkan inventarisasi aset tetap guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dari pemilihan asset yang dibutuhkan oleh Syafiqa Mom and Baby Kid’s Spa,” jelas Yohan Bakhtiar dalam keterangannya, Selasa (1/10/2024).
Kata Yohan Bakhtiar, Tridharma Perguruan Tinggi merupakan kewajiban seorang dosen di antaranya pengabdian kepada masyarakat. Kewajiban ini dilaksanakan oleh Tim Dosen beserta mahasiswa dengan cara mengaplikasikan keahlian yang dimiliki untuk membantu masyarakat di sekitar kampus.
Sementara Syafiqa Mom and Baby Kid’s Spa adalah usaha layanan pijat yang diberikan pada Bayi di Bawah 5 Tahun (Balita) dan anak yang berusia 0–12 tahun. Usaha ini didirikan oleh Urun Nidiyanti di Semarang, Jawa Tengah pada 1 Februari 2023. Kemudian membuka operasional pijat di Kediri, Jawa Timur, tepatnya di Dusun Cangkringan, Desa Sumberjo RT 02/RW 18 Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.
Usaha ini masih rintisan sehingga dari aspek inventaris aset tetap berwujud tetapi belum begitu memadai untuk mendirikan usaha baby spa yang proper. Jadi selama ini alat–alat dan perlengkapan yang digunakan masih sangat sederhana, seperti matras dan minyak pijat bayi.
“Maka dari itu, perlunya inventarisasi aset tetap berwujud guna meningkatkan produktivitas dan pelayanan pelanggan Syafiqa Mom and Baby Kid’s Spa perlu dilakukan secara seksama sesuai kebutuhan mitra,” tambah Yohan Bakhtiar.
Masih kata Yohan, bonus demografi penduduk di Indonesia pada umumnya bisa terlihat dari meningkatnya angka kelahiran bayi. Di Jawa Timur khususnya, angka kelahiran bayi meningkat selama 3 tahun terakhir. Banyak potensi peluang usaha rintisan dari peristiwa demografi tersebut di antaranya adalah usaha baby spa ini.
Kondisi masyarakat sekitar lokasi yang nyaris tidak ada persaingan usaha Spa, maka dipilihlah asset tetap berupa nebulizer dan kolam renang portable untuk mendukung Syafiqa untuk membuka paket terapi batuk pilek (Cough and Flu) dan berenang (Baby Swim).
Tim Dosen melakukan pengadaan barang yang dilanjutkan dengan penyerahan barang dan melakukan pelatihan penggunaan alat. Pelatihan ini meliputi penjelasan komponen, manfaat, cara penggunaan, dan cara perawatan alat nebulizer.
Alat nebulizer yang diberikan merupakan salah satu perangkat medis yang berfungsi mengobati gangguan pernapasan berupa mesin kecil yang dapat mengubah obat-obatan cair menjadi kabut halus yang bisa dihirup. Alat ini sering digunakan untuk terapi batuk pilek pada anak.
Aset selanjutnya adalah kolam renang portable yang dapat digunakan berpindah-pindah. Kolam renang portable terbuat dari plastik yang dapat diisi dengan angin saat akan digunakan. Sampai saat ini, asset tetap yang diberikan telah dimanfaatkan oleh Syafiqa.
Program paket paket terapi batuk pilek (Cough and Flu) dan berenang (Baby Swim) juga telah memiliki pelanggan dari masyarakat sekitar lokasi usaha. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Fajrus Shidiq
Editor: Darmadi Sasongko