BOJONEGORO, Tugujatim.id – Sirih merupakan salah satu jenis tanaman rambat dan banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Karena akan kaya manfaat, bahkan saat ini salah satu dosen STIKes Icsada Bojonegoro Adib Nurdiyanto memanfaatkan untuk bidang kesehatan. Di tengah pandemi Covid-19, dia menggunakan daun sirih untuk membuat produk rumahan berupa cairan antiseptik dan minuman herbal.
Memang tanaman ini dikenal berkhasiat dan banyak digunakan secara turun-temurun untuk kebutuhan medis. Apalagi nenek moyang menggunakan sirih untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi karena kandungan zat pada tanaman ini sangat beragam untuk kesehatan. Di antaranya, saponin, tannin, eugenol, dan berbagai jenis minyak esensial.
Karena itulah, Adib pun melakukan uji laboratorium untuk menjamin keamanan minuman herbal dari sirih yang memiliki merek Piyantun. Hasilnya diketahui bahwa minuman daun sirih ini mengandung zat aktif seperti saponin, kaemferol, asam sitrat, steroid, hingga kalsium. Komponen kimiawi ini memiliki khasiat sebagai obat, membantu dalam pengobatan, dan penanganan berbagai penyakit, salah satunya membantu penderita prostat.
Uniknya, minuman herbal yang dikemas dengan tampilan yang menarik dan kekinian ini tidak terasa pahit dan tak beraroma menyengat.
“Kuncinya, ada pada komposisi bahan yang tepat, kombinasi antara daun sirih dan bunga telang,” ungkap Adib.
Kepada Tugu Jatim, Adib menjelaskan awal mula memproduksi jamu ini mulai dari 2018 silam. Dia terinspirasi dari anak-anak remaja yang tak menyukai jamu.
“Awalnya 2018 silam, saya terinspirasi dari kondisi generasi muda yang enggan minum jamu,” ungkap Adib pada Selasa (13/04/2021).
Kini konsumen minuman herbal yang dia produksi tak hanya berasal dari Bojonegoro, tapi dari luar kota, seperti Surabaya, bahkan Blora. Minuman ini terutama bagus untuk penderita gangguan prostat, bahkan remaja dan dewasa untuk menambah imunitas saat puasa.
Minuman ini dijual dengan harga Rp 7.000 dan bisa memesan terlebih dahulu di Rumah Kreatif Desa Mojodeso, Bojonegoro.
Sedangkan untuk produk antiseptik yang dia buat diberikan secara gratis untuk masyarakat.
“Warga yang berkunjung ke Rumah Kreatif Desa Mojodeso bisa mendapatkannya,” katanya.