SURABAYA, Tugujatim.id – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya mengapresiasi pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Yang jelas mengapresiasi sebelum 100 hari kerja sudah ada 11 sekolah menjadi tempat MBG,” kata Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati.
Ajeng memantau langsung pelaksanaan hari pertama MBG di SMPN 13 Surabaya pada Senin (13/1/2025) kemarin. Pelaksanaan hari pertama MBG di Surabaya di 11 sekolah swasta maupun negeri dengan berbagai jenjang pendidikan bertepatan dengan hari kerja ke-85.
“Jadinya patut kita apresiasi dan ke depannya akan berlangsung selama setahun penuh,” terang anggota Fraksi Gerindra DPRD Surabaya tersebut.
Tidak hanya pemerintah, Ajeng mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawal pelaksaan MBG demi menjaga gizi anak-anak Surabaya.
“Kita sebagai warga harus juga mengawasi juga anak-anak bisa menghabiskan makanannya, terbiasa makan sayur makan bergizi minum susu, dan kita juga bertemu BGN (Badan Gizi Nasional),” tuturnya.
Tak hanya itu, DPRD Surabaya juga akan tetap mengawani kondisi dapur umum yang mengelola MBG untuk menjamin kondisi makanan tetap steril.
“Nanti kita bisa meninjau dapur sehatnya dan juga meninjau bagaimana mereka mengalokasikan pembuangan akhirnya seperti apa, supaya tidak menimbulkan sampah di Surabaya,” imbuhnya.
DPRD Surabaya juga akan rajin menyampaikan aspirasi anak-anak karena tidak sedikit dari mereka yang alergi dengan beberapa menu pilihan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Itu nanti diganti dengan menu tertentu. Jadi selanjutnya anak itu akan menerima menu yang sesuai. Sudah ada data yang dihimpun BGN dan pihak sekolahnya,” jelasnya.
Terkait tempat makan MBG yang berbahan plastik, DPRD Surabaya memastikan jika ini sifatnya sementara. Selanjutnya, akan diganti dengan bahan stainles yang dinilai lebih ramah lingkungan.
“Infomya nanti akan berpindah ke tempat stainlistel. Mika ini hanya pembuka dan nnti infonya setelah istirahat kedua akan diinfokan dan diambil pihak catering,” ujar Ajeng.
Terkait sampah, DPRD Surabaya menjamin akan dikelola dengan baik. Sehingga, anak-anak dilarang membawa MBG ke rumah.
“Sampahnya akan dipilah sendiri oleh pihak catering jadi tidak menganggu anak-anak. Makanan yang habis tidak boleh dibawa pulang jadi dikembalikan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Darmadi Sasongko