Dr Aqua Dwipayana: Membina Penghuni Lapas dan Rutan Harus dari Hati dan Dijalankan dengan Hati-Hati

Lapas.
Dr Aqua Dwipayana (tengah) menyerahkan buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim karyanya kepada Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Dr A Yuspahruddin (kiri) yang disaksikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto (kanan).(Foto: dok Aqua Dwipayana)

SEMARANG, Tugujatim.id – Semua warga binaan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) harus ditempatkan sebagai bagian dari persaudaraan antarsesama manusia. Oleh karena itu, menjalin komunikasi dari hati dan hati-hati adalah kunci dalam melakukan pembinaan kepada setiap warga binaan pemasyarakatan.

Demikian disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana yang rencananya berkeliling ke 71 unit pelaksana teknis (UPT) termasuk lapas dan rutan di bawah koordinasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Tengah (Jateng).

Lapas.
Dr Aqua Dwipayana saat gayeng ngobrol.(Foto: dok Aqua Dwipayana)

“Bagi saya, warga binaan di lapas dan rutan adalah saudara saya sendiri. Alhamdulillah, komunikasi dengan mereka cair, akrab, dan tidak ada jarak. Padahal mereka umumnya baru pertama kali ketemu saya,” kata Dr Aqua yang dalam setiap sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada warga binaan lapas dan rutan selalu cair dan melakukan pendekatan personal sehingga menyentuh hati mereka.

71 UPT itu rinciannya adalah 29 lapas, 17 rutan, 8 Balai Pemasyarakatan (bapas), 8 Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (rupbasan), 6 Kantor Imigrasi (kanim), 1 Rumah Detensi Imigrasi (rudenim), 1 Badiklat, 1 Balai Harta Peninggalan.

Di semua UPT itu bekerja sekitar 4.000 orang pegawai termasuk 238 orang bertugas di Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah di Semarang. Sedang warga binaan di lapas dan rutan kira-kira 13.000 orang yang 2.000 orang di antaranya menjalani hukuman semua lapas yang ada di Pulau Nusakambangan.

Lapas.
Suasana keakraban Dr Aqua Dwipayana (kanan) dan Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Dr A Yuspahruddin (kiri).(Foto: dok Aqua Dwipayana)

Kepastian rencana kegiatan tersebut mencuat pada silaturahim Dr Aqua bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Dr A Yuspahruddin. Pria asal Bengkulu itu menerima kunjungan Dr Aqua di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2023) siang. Pada kesempatan tersebut, mereka sepakat Dr Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ke seluruh satuan kerja dan warga binaan pemasyarakatan.

Sejatinya, pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang dilakukan Dr Aqua di jajaran Kemenkumham baik di Jakarta maupun di berbagai provinsi di Indonesia bukan kali ini saja. Bahkan, jauh sebelumnya, pria yang hobi bersilaturahim dan menolong banyak orang tersebut sudah kerap menjalankan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kemenkumham.

Bahkan, di lapas dengan tingkat keamanan paling tinggi semacam Nusakambangan sekalipun, bukan sekali dua Dr Aqua menyampaikan materi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang inspiratif dan mencerahkan kepada warga binaan. Keberadaan lapas, rutan, dan kanim mulai dari Sumatera hingga Papua sudah didatangi Dr Aqua dan bila ditotal jumlah orang yang menerima motivasi dari Dr Aqua di berbagai provinsi itu mencapai puluhan ribu orang.

Terakhir Dr Aqua menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertema “Menuju Nusakambangan yang Modern, Berintegritas dalam Pengabdian” di hadapan para pegawai di Aula Ardha Candra Wismasari, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis, 8 Desember 2022.

Lapas Nusakambangan selama ini dikenal sebagai “Lapas angker” karena dihuni para narapidana kelas “berat” sehingga para petugasnya pun memiliki tanggung jawab ekstra.

Lapas.
Dr Aqua Dwipayana di atas “compreng” yang menyeberangkannya dari Dermaga Wijayapura ke Pulau Nusakambangan pada Rabu malam (07/12/2022). (Foto: dok Aqua Dwipayana)

Dr Aqua meminta agar setiap petugas Lapas bisa bekerja profesional dan melaksanakan amanah dengan konsisten. “Tanpa pamrih melayani orang, dan hanya mengharap ridho dan balasan dari Tuhan, ini sangat mulia tentunya,” kata pria rendah hati itu.

Pesertanya sekitar 200 orang. Mereka perwakilan dari 12 UPT yang bekerja di lingkungan Kemenkumham di Pulau Nusakambangan dan Kota Cilacap.

12 UPT itu adalah Lapas high risk Kelas I Batu, Lapas high risk Kelas IIA Pasir Putih, Lapas maximum Kelas IIA Besi, Lapas maximum Kelas IIA Narkotika, Lapas medium Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas medium Kelas IIA Perrmisan, Lapas minimum Terbuka Kelas IIB, Balai Pemasyarakatan, Rumah Barang Sitaan Negara Cilacap, Lapas Kelas IIB Cilacap, dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cilacap.

Lapas di Nusakambangan sendiri dikenal sebagai lembaga pemasyarakatan yang menampung narapidana kelas berat, mulai dari terpidana kasus narkoba, hingga terpidana kasus terorisme yang menjalani hukuman mati. Tak heran jika sistem pengamanan di Lapas Nusakambangan sangat ketat. Akan tetapi, Dr Aqua menjadi salah satu dari segelintir orang yang menjadi “keistimewaan” mendapat akses masuk bahkan memberikan asupan Sharing Komunikasi dan Motivasi baik kepada warga binaan pemasyarakat maupun pada para petugas.

Semua petugas yang bekerja di sana, menurut Dr Aqua, juga memiliki beban dan tanggung jawab yang sangat berat. “Dari sisi inilah maka mereka juga patut terus mendapat dukungan moril untuk dapat menjalankan tugas berat dan penuh tekanan tersebut dengan sepenuh hati dan dilandasi keikhlasan dan kebeningan hati,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Nurani yang Bersih dan Ikhlas

Dalam pandangan Dr Aqua yang tak jarang memberikan kejutan membahagiakan kepada peserta dalam setiap Sharing Komunikasi dan Motivasi, warga binaan pemasyarakatan juga adalah saudara kita. Selama menjalani hukumannya mereka perlu dipersiapkan untuk kembali ke masyarakat.

“Oleh karena itu pendekatan kepada mereka harus dengan hati dan dengan hati-hati. Nurani yang bersih dan ikhlas untuk sama-sama berupaya memperbaiki kesalahan di masa lalu adalah kunci untuk mengajak semua saudara kita yang menjadi warga binaan pemasyarakatan untuk bisa kembali ke keluarga dan kehidupan bermasyarakat,” ucap Dr Aqua.

Dalam setiap sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada warga binaan pemasyarakatan di lapas dan rutan, Dr Aqua selalu bersikap rendah hati dan melakukan pendekatan personal sehingga dapat menyentuh hati mereka.

Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah Dr Yuspahruddin sangat mendukung kegiatan positif tersebut. Menurutnya semua pegawai di Kemenkumham Jawa Tengah dan warga binaan pemasyarakatan membutuhkan motivasi agar selalu bersemangat menjalani hidup dan melaksanakan semua aktivitas mereka.

“Bukan hanya di lapas dan rutan tetapi juga di imigrasi dan para pegawai di dalamnya, karena pegawai harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat maupun warga binaan pemasyarakatan,” ujar Yuspahruddin.

Bapak tiga anak itu langsung menugaskan Supriyanto untuk menyiapkan pelaksanaan Sharing Komunikasi dan motivasi tersebut serta meminta Supriyanto berkoordinasi dengan Dr Aqua untuk membicarakan teknis pelaksanaannya. Nantinya kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi ini bukan semata digelar untuk warga binaan pemasyarakatan saja tetapi juga buat pegawai termasuk para petugas yang bekerja di sana.

Hal tersebut ditujukan karena para petugas lapas dan rutan memiliki beban dan tanggung jawab yang sangat berat. Dalam kaitan tersebut, Dr Aqua yang juga penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut merasa memiliki tanggung jawab moril untuk memotivasi para petugas agar terus menjalankan peran dan tugasnya dengan optimal, penuh keikhlasan, dan tanggung jawab.

Lapas.
Dr Aqua Dwipayana bersama mantan narapidana teroris Umar Patek yang pernah menjadi warga binaan pemasyarakatan di lapas kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.(Foto: dok Aqua Dwipayana)

Ini bukan kali pertama Dr Aqua berkunjung dan menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di lingkungan lapas, rutan, dan Imigrasi. Pada beberapa sharing yang dilakukannya menjadikan ketiga UPT itu sebagai salah satu atensinya.

Tercatat mantan wartawan di beberapa media besar nasional ini pernah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi antara lain di Lapas Kelas IIA Narkotika Jayapura, Lapas Kelas IIA Abepura, Lapas Kelas II A Wirogunan Yogyakarta, Lapas Kelas IIB Tabanan Bali, Lapas Kelas IIB Singaraja, Buleleng, Bali, Lapas Kelas IIB Banyuwangi. Selanjutnya, Lapas dan Rutan Padang, Sawahlunto, Pariaman, dan Bukittinggi, Lapas Perempuan Kelas IIB Padang, dan Lapas-Lapas lainnya. (*)