Tidak hanya di bidang perikanan, program itu pun merambah ke budidaya sayu-mayur seperti budidaya hidroponik. Seluruh Kapolsek di jajarannya ditantang untuk mewujudkan itu.
Selain zona ketahanan pangan, perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat itu juga memperkenalkan program-program andalan lainnya. Diantaranya Polisi RW, Patroli 24 Jam, Pemberdayaan Kelompok Perempuan, Pencegahan tindak pidana korupsi atau tipikor dan Rumah Kreatif Milenial.
Program Rumah Kreatif Milenial, menurut Sumarni sengaja dibuatnya sebagai solusi terhadap masalah kenakalan remaja dan anak putus sekolah. Melakukan pembinaan terhadap para milenial di wilayah hukum Sukabumi Kota agar memiliki kemampuan di bidang kewirausahaan.
“Kami memberi berbagai pelatihan antara lain membatik dan sablon kepada anak-anak yang putus sekolah dan yang terlibat geng motor. Tujuannya agar untuk memberi kesibukan yang positif dan penghasilan tetap agar mereka mandiri di bidang ekonomi. Mereka yang mengawaki, sedangkan kami memberikan motivasi. Ini sekaligus sebagai ciri khas produk-produk Sukabumi,” tutur Sumarni.
Selain milineal, sasaran program Rumah Kreatif Milenial adalah para preman. Harapannya mereka pensiun jadi preman dan setiap hari melaksanakan berbagai kegiatan produktif yang menghasilkan dari sisi ekonomi.
Sumarni yang ramah itu di awal menjabat memperkenalkan tagline Polres Sukabumi Kota BAGEUR. Merupakan singkatan dari Bermanfaat untuk masyarakat, Amanah, Gerak cepat, Etis, Ulet, dan Religius. Tujuan dari tagline ini adalah mengajak masyarakat Kota Sukabumi agar bersama-sama mewujudkan kondisi yang kondusif.
Fokus Ungkap Pembunuh
Saat Dr Aqua tiba di kantornya sekitar pukul 08.00, Sumarni sedang berada di Taman Makam Pahlawan Subang. Persiapan ziarah bersama dalam rangka memperingati ulang tahun TNI ke-76.
Lewat telefon, perempuan energik tersebut berpesan agar Dr Aqua berkenan menunggu di ruangannya. Begitu acaranya selesai dia rencananya langsung ke kantor.
“Pak Aqua mohon maaf ya. Saya lupa kalau pagi ini ada acara ziarah ke Taman Makam Pahlawan dalam rangka memperingati ulang tahun TNI ke-76. Silakan bapak menunggu di ruangan saya. Begitu kegiatannya selesai, saya langsung ke kantor untuk menemui Pak Aqua,” ujarnya.
Untuk mengisi waktunya, sambil menunggu Sumarni selesai ziarah, Dr Aqua silaturahim ke temannya yang tinggal di Subang. Sebelum meninggalkan Polres Subang titip pesan ke staf Kapolres agar menginfokan lewat telefon jika Sumarni sudah tiba di kantornya.
Sekitar pukul 09.00 Sumarni tiba di kantornya. Setelah diberitahu stafnya, Dr Aqua bergegas ke Polres Subang.
Saat ketemu dua teman lama itu terlihat akrab berkomunikasi di ruangan Sumarni. Mereka saling bertanya kabar masing-masing dan keluarganya.
Setelah itu Sumarni mulai bercerita tentang pembunuhan ibu dan anak yang belum terungkap. Itu merupakan “hadiah” buatnya setelah sekitar dua minggu menjabat Kapolres Subang.
“Saya mendapat cobaan. Baru sekitar dua minggu bertugas di Subang, terjadi kasus pembunuhan tersebut. Insya Allah pembunuh dan dalangnya terungkap. Mohon doakan Pak Aqua,” tutur Sumarni serius.
Dia menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan. Untuk memperkuat timnya mengungkap kasus pembunuhan itu, Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri telah menurunkan tim ke Subang.
Sumarni dan timnya fokus berupaya mengungkap pembunuh dan dalangnya. Mereka bekerja sejak pagi hingga malam tanpa mengenal lelah. Tidak mengenal hari libur.
Sumarni yang sudah sangat berpengalaman di bidang reserse, ikut mewawancarai saksi-saksi. Sambil memperhatikan bahasa tubuh mereka saat berkomunikasi.
Sumarni menduga bahwa pelaku telah mengetahui seluk beluk dari rumah korban. Pasalnya saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan kerusakan pada pintu atau bekas pencongkelan.
Korban yang telah diekseskusi di kamarnya itu menurut Sumarni bahkan sempat dibersihkan di kamar mandi. Kemudian dimasukkan ke bagasi mobil Toyota Alphard.
“Setelah olah TKP, saya dan tim memperkirakan pelaku sudah tahu situasi rumah korban. Sehingga dengan gampang leluasa keluar masuk rumah tersebut. Pembunuhnya kerjanya rapi dan berusaha menghilangkan jejaknya agar tidak ketahuan petugas perbuatan jahatnya,” tambah Sumarni.
Untuk lebih meyakinkan kondisi kedua korban, Sumarni memutuskan melaksanakan autopsi ulang. Pembongkaran makam ibu dan anak itu dilakukan pada Sabtu (2/10/2021) oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang.
“Mudah-mudahan autopsi ulang itu dapat membantu mengungkapkan orang yang membunuh ibu dan putrinya, termasuk mengetahui siapa dalangnya. Kami terus bekerja secara optimal untulk menuntaskan kasus tersebut,” kata Sumarni dengan mimik serius.
Dr Aqua dan Sumarni kemudian mendiskusikan dengan intens pemberitaan kasus pembunuhan itu di berbagai media. Hal itu sengaja mereka lakukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang akhirnya membuat masyarakat bingung.
Sumarni telah memutuskan semua informasi terkait itu hanya satu pintu. Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago. Sedangkan Sumarni dan timnya memasok semua data yang dibutuhkan.
“Saya dan tim fokus bekerja untuk mengungkap pembunuh dan dalangnya. Untuk urusan menginformasikannya ke teman-teman media, saya minta tolong ke Bang Erdi. Seluruh data yang dibutuhkannya terkait itu saya berikan kepada beliau,” papar Sumarni.
Dr Aqua mengapresiasi keputusan Sumarni tersebut. Mantan wartawan di banyak media besar itu menilai Sumarni bertindak strategis. Membagi tugas sesuai dengan porsinya masing-masing.
Dengan keputusannya itu, Sumarni tidak disibukkan dengan aktivitas melayani pertanyaan para wartawan. Dia dan tim dapat fokus pada pengungkapan kasusnya.
“Keputusan Mbak Sumarni itu bagus sekali. Merupakan sikap yang sangat bijak. Terpenting pasokan data terutama tentang perkembangan baru kasus ini lancar diberikan ke Bang Erdi. Dengan begitu setiap ada wartawan yang bertanya mengenai hal tersebut dapat dijelaskan Bang Erdi secara komprehensif,” ujar Dr Aqua.
Kepada Sumarni, Dr Aqua memberikan beberapa masukan terutama yang terkait dengan pengelolaan komunikasi tentang kasus tersebut. Itu penting dilakukan agar tidak menimbulkan masalah baru.
Dr Aqua menyampaikan masukan berdasarkan pengalamannya selama puluhan tahun menjadi konsultan Komunikasi di banyak perusahaan. Juga sesuai dengan Ilmu Komunikasi yang didalami mulai dari S1 hingga S3.
Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah pengalamannya sekitar enam tahun jadi wartawan di berbagai media dan sepuluh tahun jadi Humas di perusahaan multi nasional Semen Cibinong yang kemudian berubah nama menjadi Holcim Indonesia. Setelah dibeli Semen Indonesia Group, namanya diubah lagi jadi Solusi Bangun Indonesia.
Jadi semua pesan kepada Sumarni dari Dr Aqua merupakan perpaduan pendidikan formal Ilmu Komunikasi serta pengalaman di tiga pekerjaan yaitu wartawan, Humas, dan konsultan Komunikasi.
Tidak hanya itu. Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu juga melengkapi semua sarannya dengan memberikan motivasi kepada Sumarni untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
“Mbak Sumarni selama bertugas di Polri pengalamannya banyak sekali. Berdasarkan itu saya sangat yakin Mbak Sumarni dan tim dapat mengungkap segera kasus pembunuhan itu,” tegas Dr Aqua memberi semangat kepada Sumarni.
Pembicaraan mereka berdua asyik sekali, sehingga tanpa terasa lebih dari satu jam. Mereka beberapa kali menghentikan diskusinya karena Sumarni ada tamu.