Saat pandemi Covid-19, tutur anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini, rasa syukur itu harus lebih meningkat lagi karena tidak ada pegawai BRI yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan tetap mendapatkan bonus.
Sementara banyak orang, tambah Dr Aqua jumlahnya lebih dari 30 juta orang yang terkena dampak pandemi Covid-19. Ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan tanpa upah hingga pengurangan jam kerja dan penghasilan.
“Banyak orang yang di-PHK dan mengalami pemotongan gaji selama pandemi Covid-19. Sebagian di antara mereka mungkin ada saudara kita atau orang yang kita kenal. Alhamdulillah pegawai BRI tidak mengalami itu. Bahkan tetap mendapat bonus. Betapa baiknya Direksi BRI kepada semua karyawan,” Dr Aqua mengutarakan kebaikan manajemen BRI.
Rasa syukur lainnya, ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 23 Januari 1970 itu adalah bekerja di Kota Salatiga. Udaranya sejuk dan suasananya menyenangkan.
“Kalau ujian soalnya sepuluh dan salahnya tiga, makanya nilainya tujuh. Berarti masih lulus,” canda Dr Aqua.
Wujud dari semua rasa syukur itu menurut Dr Aqua adalah selalu berusaha secara maksimal untuk menunjukkan kinerja terbaik. Jangan bekerja asal-asalan yang akhirnya merugikan perusahaan secara keseluruhan.
“Targetnya di antara 22 kantor Cabang BRI di Wilayah Semarang, Cabang Salatiga menjadi yang terbaik. Saya yakin hal itu dapat diwujudkan dan prestasi tersebut bisa dipertahankan terus,” papar Dr Aqua.
Secara Serius
Pria yang nemiliki jati diri yang kuat itu juga menyinggung tentang AKHLAK dan BRILian Ways. Menurutnya jika melaksanakannya secara konsisten bakal mendapat manfaat di dunia dan akhirat.
“Saat pembacaan AKHLAK dan BRILian Ways tadi, saya menyimak. Isinya bagus sekali. Sangat komprehensif. Jika konsisten melakukanya manfaatnya bakal dirasakan di dunia dan akhirat,” tutur Dr Aqua serius.
Pria yang tinggal di Kota Bogor, tersebut menyarankan kepada semua pegawai BRI agar konsisten melaksanakannya secara fokus, serius, dan sungguh-sungguh. Setelah itu dapat merasakan manfaatnya.
Dr Aqua menegaskan konsistensi seluruh pegawai BRI melaksanakan AKHLAK dan BRILian Ways dalam aktivitas sehari-hari, secara signifikan pengaruhnya besar sekali baik buat kemajuan baik diri setiap karyawan maupun perusahaan.
Untuk itu agar kedua hal tersebut tidak sekedar diucapkan bersama-sama oleh para karyawan setiap pagi pada hari kerja ketika acara doa pagi, tapi secara serius, sungguh-sungguh, dan terus-menerus mengimplementasikan dalam berbagai kegiatannya. Hal itu tercermin dari tutur kata dan perilaku pegawai termasuk saat melayani di internal dan eksternal perusahaan.
AKHLAK adalah nilai-nilai organisasi yang diperkenalkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang didampingi Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto pada Rabu, 1 Juli 2020 lalu.
Pelaksanaannya bersamaan dengan peluncuran logo baru. Itu sekaligus menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan.
AKHLAK adalah singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Masing-masing nilai memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang diterapkan di Kementerian BUMN.
Penjabarannya secara singkat adalah Amanah yakni memegang teguh kepercayaan yang diberikan. Kompeten maksudnya harus terus-menerus belajar memperbaiki dan mengembangkan kemampuan diri sehingga memiliki kompetensi dan kapabilitas. Harmonis yaitu keserasian dalam bekerja sama dengan saling peduli dan menghargai perbedaan masing-masing individu.
Selanjutnya Loyal yang artinya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan mengeleminir kepentingan pribadi dan kelompok. Adaptif maksud dapat beradaptasi dan terus berinovasi dalam kondisi apapun termasuk saat pandemi Covid-19. Terakhir adalah Kolaboratif dengan membangun kerjasama yang sinergis.
Sedangkan BRILian Ways ada delapan. Seluruhnya menjadi pedoman dan wajib dilaksanakan semua pegawai BRI. Rinciannya adalah sebagai berikut.
1. BRILian jujur, tulus, dan patuh pada peraturan.
2. BRILian cakap dan handal, terus belajar, mengembangkan diri dan orang lain (continous learner).
3. BRILian bekerja tuntas dengan penuh tanggung jawab berorientasi pada kinerja terbaik.
4. BRILian membangun kolaborasi yang produktif.
5. BRILian terbuka dan menghargai kemajemukan (respect to diversity).
6. BRILian proaktif, adaptif, inovatif dan berorientasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
7. BRILian berempati memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan layanan melebihi harapan.
8. BRILian peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
Posisi Strategis
Di akhir Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua memberikan buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim karyanya kepada Edy.
Ketiga buku itu berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Edy senang menerimanya. Dia akan membaca semua bukunya sampai tuntas. Yakin isi seluruh buku itu berkualitas.
Sedangkan kepada semua jajarannya, Edy menyarankan untuk membaca buku-buku karya Dr Aqua. Manfaatnya sangat besar termasuk buat mendukung aktivitas di pekerjaan mereka.
Edy terutama menyoroti tentang silaturahim yang telah sejak lama disarankan dan secara konsisten dipratikkan Dr Aqua. Hasilnya dahsyat dan luar biasa.
“Makanya saya menyarankan kepada semua pegawai untuk aktif melaksanakan silaturahim seperti yang selalu dilakukan Pak Aqua secara konsisten,” kata Edy.
Pria ramah itu sudah sekitar tujuh bulan memimpin BRI Cabang Salatiga. Di bawahnya ada 16 BRI Unit. Rinciannya lima unit berada di Kota Salatiga dan 11 unit di Kabupaten Semarang.
Jumlah karyawannya sebanyak 380 orang. Sedangkan jumlah nasabah pinjaman sekitar 45.413 orang. Pinjaman yang telah disalurkan kurang lebih Rp 1,7 triliun.
Menurut Edy, Kota Salatiga yang hanya empat kecamatan, potensi bisnis cukup baik karena berada pada posisi strategis yaitu berdekatan dengan daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, dan Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Juga dekat Kabupaten Sragen yang merupakan daerah industri.
“Sampai sekarang di Salatiga masih didominasi segmentasi mikro, sehingga ada peluang untuk berkembang, baik untuk bisnis maupun dari perbankan sebagai mitra pembiayaan,” pungkas Edy. (*)