Dusun Ngrembang, Sentra Rengginang di Kabupaten Kediri, Jajanan Lokal Jadi Mata Pencaharian

Nila Safitri, alah satu produsen rengginang di Dusun Ngrembang, Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kediri.
Nila Safitri, alah satu produsen rengginang di Dusun Ngrembang, Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kediri. (Foto: Pipit syahrodin/Tugu Jatim)

KEDIRI, Tugujatim.id Rengginang merupakan jajanan renyah yang sering ada pada momen tertentu, seperti bulan puasa dan lebaran. Jajanan ini memang terasa nikmat terlebih saat menikmatinya sambil berbincang dengan keluarga atau teman.

Di Kabupaten Kediri, rengginang menjadi salah satu produksi jajanan lokal yang terus dilestarikan terutama di Dusun Ngrembang, Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten. Bahkan sudah menjadi mata pencaharian utama warga di sana.

Kalau Anda berkunjung ke desa tersebut, maka makanan ringan yang terbuat dari ketan itu terlihat di tempat penjemuran sepanjang jalan masuk dusun. Memang warga yang memproduksi krupuk dari ketan itu menjemurnya di depan rumah mereka.

Nila Safitri (28), salah satu warga yang memproduksi makanan lokal itu, mengaku usaha yang digelutinya sudah berjalan bertahun-tahun. Masih kata Nila, usaha tersebut sudah menjadi mata pencaharian keluarga yang turun temurun.

“Saya sudah 5 tahun ini menjalaninya, saya dan kakak saya juga meneruskan usaha ini dari bapak,” ungkapnya saat ditemui disela-sela menjemur produknya tersebut, Kamis (14/4/2022).

Ibu satu anak itu mengatakan, usaha produksi rengginang itu sudah menjadi sumber penghasilan utama keluarganya. Dalam proses pembutannya, seluruh keluarga dilibatkan.

“Yang produksi ya keluarga sendiri, mulai mencetak hingga penjemuran keluarga sendiri. Hanya satu tetangga yang membantu,” ujarnya.

Tak tanggung-tanggung omzet yang dia dapatkan dalam penjualan makanan lokal itu di hari biasa bisa mencapai Rp 8 juta per bulan. Sedangkan, bulan puasa dan mendekati hari raya Idul Fitri usahanya meningkat hingga lebih 100 kali lipat. Pasarnya pun sudah merambah luar daerah Kediri.

“Setiap produksi itu habis 160 kilogram beras ketan. Kalau omzet sekali masak itu mendapat Rp 700 ribu, kalau hari biasa seminggu 3 kali. Kalau bulan puasa setiap hari masak 160 kilogram, untuk harganya mulai Rp 20 ribu per kilogram krecek rengginang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala dusun Ngrembang Desa Kayunan, Rohmad Taufik Fajar Kurniwan, mengungkapkan bahwa di dusun yang dia pimpin itu terdapat 30 produsen rengginang. Fajar mengatakan, usaha yang digeluti warganya itu sudah berlangsung sejak tahun 90an.

“Semakin tahun, semakin bertambah, tidak ada pekerjaan lain warga selain usaha itu,” ungkapnya.

Fajar mengatakan dengan banyaknya produsen rengginang di daerahnya menjadikan dusun tersebut sentra rengginang.

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim