MALANG, Tugujatim.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (BEM FEB Unisma) menggelar Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM), di ruang KH Abdurahman Wahid Hall Lantai 7 Unisma dan Dodik Belanegara Ringdam V Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada 22-27 Juni 2023.
Ketua BEM FEB Unisma, M Widadur Rahman menyampaikan bahwa kepemimpinan pada dasarnya merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan suatu kelompok untuk menuju arah dan tujuan yang ingin dicapai.
Pada prinsipnya, tambah dia, setiap orang terlahir sebagai pemimpin yang dibekali dengan kepemimpinannya dengan gaya dan karakter yang berbeda beda.
“Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa memiliki tanggung jawab dan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan untuk generasi yang akan datang,” ucapnya.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi mengatakan bahwa visi dan misi besar FEB Unisma adalah menciptakan lulusan yang memiliki jiwa leadership serta menghadapi tantangan globalisasi dan mendorong peningkatan daya saing bangsa.
“Maka mahasiswa bukan hanya dibekali dengan kemampuan akademik semata, namun juga harus dibekali dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan untuk meningkatkan soft skills mahasiswa,” ucapnya.
“Salah satu bentuk pengembangan kemahasiswaan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa baik intra maupun antarperguruan tinggi melalui LKMM,” imbuhnya.
Diana yang juga didaulat sebagai pemateri perdana dalam kegiatan tersebut menyampaikan Materi Leadership, Dinamika dan Tantangan Transformasi Digital.
Ia menekankan bahwa dalam leadership membutuhkan sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan yang dipimpin untuk mewujudkan suatu perubahan yang nyata.
“Leader itu orang yg bisa menggerakkan, mempengaruhi, dan menginspirasi bukan sekedar orang dengan jabatan atau posisi tertentu. Bedakan leader dengan boss. Leader merupakan orang yang bisa membawa pada harapan dan tujuan yg sama. Semua bisa melakukan pada porsi masing masing. Ibarat api unggun, leader membuat setiap orang yang dekat dengannya akan bersemangat. Tugas pemimpin mendengarkan dan memastikan anggotanya mengeluarkan ide cerdasnya,” jelasnya.
“Leader tidak pernah berhenti untuk tumbuh dan berkembang. Mereka memiliki kapasitas untuk menjaga diri agar tidak jatuh ke dalam zona nyaman. Leader senantiasa belajar seumur hidup dengan semua kualitas kepemimpinan. Hal yang tersulit dalam leadership adalah bagaimana mengidentifikasi kualitas diri agar berhasil sebagai pemimpin yang efektif,” imbuhnya.
Dalam Era Transformasi Digital, kata dia, leader harus adaptif terhadap dinamika perubahan yang mempengaruhinya. Bahkan leadership style setiap pemimpin tidak akan mampu diterapkan sepanjang masa. Maka, seorang leader harus mampu menyesuaikan dirinya sejalan dengan perubahan dinamika yang memiliki karakteristik Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Materi Selanjutnya adalah Leadership Communication Skill yang diberikan oleh Penyandang The Best Trainer Mandiri University, Aditya Permana RFS CHT dan Psikolog Rumah Sakit Islam Unisma, Dr Amelia A Daeng MPsi yang memberikan Materi Pentingnya Mental Health Dalam Mendukung Leadership Skill.
Selanjutnya, mahasiswa pada keesokan harinya bertolak ke Dodik Belanegara Ringdam V Brawijaya untuk mengikuti materi Kedisiplinan, Wawasan Kebangsaan, Anti Radikalisme, Analisis Sosial Dalam Leadership, Anti Korupsi, Creative Thinking, dll.(ads)
Editor: Lizya Kristanti