MALANG, Tugujatim.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Accounting Festival (Afest) 2023, di Hall KH Abdurrahman Wahid Lantai 7 Unisma, pada Jumat, 3 November 2023.
Acara yang merupakan program unggulan dan secara rutin digelar ini terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan di antaranya Seminar Nasional Akuntansi PSAK74, Talkshow Entrepreneur, Cerdas Cermat Akuntansi, Lomba Essay Akuntansi tingkat nasional, dan lain sebagainya.
Acara yang mengambil tema “Empowering Millennial Accountant: Nurturing for Solutions For Global Challenge” ini secara resmi dibuka oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi CBV CERA.
Diana menyampaikan bahwa Afest 2023 yang digelar secara rutin oleh Himaprodi Akuntansi merupakan ajang untuk mencari bakat bagi calon mahasiswa akuntansi untuk meningkatkan knowledge, skill, dan attitude para siswa yang akan mempersiapkan diri memasuki dunia akademik di perguruan tinggi, sehingga kemampuan akuntansi menjadi penting dan perlu dipersiapkan sejak di sekolah menengah.
“Hubungan antara sekolah menengah dan perguruan tinggi di bidang akuntansi perlu dijalin melalui program Accounting Festival agar ada sinergi yang baik dalam bidang pendidikan, sehingga meningkatkan adaptasi calon mahasiswa di tingkatan perguruan tinggi,” ucapnya.
“Apalagi era 5.0 yang menuntut akuntan harus mampu dan memahami perkembangan teknologi terkini dan membantu perusahaan membangun strategic response. Akuntan bisa menggunakan Big Data, Data Analytics untuk membangun organisasi lebih agile. Akuntan juga berperan dalam membantu organisasi memanfaatkan teknologi terbaru guna mendukung ekonomi tangguh di Eera 5.0,” imbuhnya.
Seminar Nasional Akuntansi ini menghadirkan Prof Dr Soegeng Sutejo SE MSi Ak CA selaku Ketua Bidang Kajian Standar Akuntansi IAI Wilayah Jawa Timur dan Owner Kantor Jasa Akuntan Soegeng Sutedjo sekaligus Guru Besar FEB Universitas Airlangga. Seminar dipandu oleh moderator Dewi Diah Fahriaya SE MSi CERA selaku Dosen Jurusan Akuntansi FEB Unisma.
Dalam paparannya, Prof Soegeng mengatakan bahwa PSAK 74 tentang kontrak asuransi adalah adopsi dari IFRS 17 yang menggantikan IFRS 4. PSAK 74 juga menggantikan PSAK 62 yang dianggap tidak mencerminkan karakteristik ekonomi dan risiko secara tepat waktu. Yang terkena dampak dari PSAK 74 adalah perusahaan asuransi yang wajib menerapkan pada 1 Januari 2025.
“Dengan penerapan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan. Namun penerapan PSAK 74 ini memerlukan dukungan pihak aktuaris, akuntan, sistem teknologi informasi, dan juga key performance indicator (KPI),” jelasnya.
Kata dia, pada laporan keuangan perusahaan asuransi sendiri nantinya akan muncul unearned profit sebagai hasil perbandingan revenue dan expense yang belum direalisasi. Perusahaan asuransi yang memperoleh pendapatan berupa premi asuransi biasanya akan melakukan investasi kembali dapat berupa joint operation, joint venture, maupun anak perusahaan.
“Dengan adanya reinvestasi tersebut tentunya akan berdampak pada adanya lapangan pekerjaan baru, kebutuhan akan akuntan, serta menjalankan roda perekonomian negara,” jelasnya.
Kata dia, perkembangan-perkembangan terbaru dari PSAK yang adopsi dari IFRS terbaru juga merupakan salah satu upaya untuk menghadapi tantangan global dalam perekonomian, dengan perkembangan standar akuntansi diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan dan akan membantu perekonomian negara.
Ketua Himaprodi Akuntansi FEB Unisma, Riska Vidayanti mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak FEB Unisma yang turut andil dalam kesuksesan berbagai rangkaian kegiatan AFEST 2023.
Ia berharap kegiatan ini akan memunculkan talenta-talenta muda sebagai calon mahasiswa akuntansi maupun calon akuntan melalui berbagai kompetisi yang digelar.
Acara berlangsung dinamis yang diikuiti 400 peserta terdiri dari mahasiswa, IAI Muda Malang Raya, dan guru akuntansi se-Malang Raya.(ads)
Editor: Lizya Kristanti