TUBAN, Tugujatim.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait potensi terjadinya fenomena La Niña pada pertengahan tahun ini. Karena itu, BMKG mengingatkan petani juga untuk mengatasi dampak fenomena ini.
Fenomena cuaca ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap pola cuaca di Indonesia. Sebagai antisipasi, BMKG mendorong para petani untuk menyiapkan skema tanam yang dapat mengurangi dampak gagal panen yang mungkin terjadi.
Kepala Stasiun Metereologi BMKG Kelas III Tuban Zem Padama Irianto, La Niña merupakan fenomena iklim yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur mengalami penurunan yang signifikan.
Dampak utama dari La Niña adalah peningkatan curah hujan di beberapa wilayah yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan gagal panen.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Drakor Rating Tinggi yang Hits Tayang Maret 2024: Queen of Tears Favorit Kamu?
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri terhadap potensi hujan lebat, khususnya untuk petani agar dapat mempersiapkan skema tanam yang sesuai dengan kondisi cuaca untuk mengurangi risiko gagal panen,” ujarnya.
Sementara itu, para petani diimbau untuk mengantisipasi potensi gagal panen yang dapat disebabkan oleh pola curah hujan yang tidak menentu akibat fenomena La Niña. BMKG merekomendasikan petani untuk mempersiapkan skema tanam yang adaptif, termasuk penggunaan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kelebihan air, sistem drainase yang baik, dan penerapan pola tanam yang sesuai dengan kondisi iklim yang diperkirakan.
BMKG juga terus memantau perkembangan fenomena La Niña dan menyediakan informasi terkini serta peringatan dini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi yang tersedia.
“Harapannya dengan kesiapan dan kerja sama semua pihak, dampak negatif dari La Niña dapat diminimalkan sehingga masyarakat dapat menghadapinya dengan lebih tangguh dan adaptif,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati